Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Sesmenko Polhukam), Mayjen TNI Tri Soewandono membuka acara peluncuran buku Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2018.
Diketahui, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) tahun 2018 secara keseluruhan mencapai 72,39%, mengalami kenaikan 0,28 poin dibandingkan tahun 2017 sebesar 72,11%.
Menurutnya, demokrasi Indonesia merupakan kebebasan yang bertanggung jawab dan menghargai hak-hak orang lain.
"Negara indonesia dibangun diatas pancasila dengan nilai gotong royong dan musyawarah mufakat," ujarnya, Kamis (26/09/2019)
Prinsip demokrasi paling dasar yang menyatakan suara rakyat adalah suara Tuhan dan di wujudkan dengan pemilihan umum (pemilu).
"Di bidang politik kita diapresiasi oleh negara-negara di dunia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga yang sukses menyelenggarakan pemilu 2019," ujarnya.
Baca: Viral Video Pendemo di Padang Temukan Kondom dan Tisu Magic Beserta Sejumlah Identitas Lainnya
Indonesia patut berbangga karena di juluki The New Tiger of South East Asia atau 'Harimau Baru di Asia' oleh majalah Forbes.
Para pakar politik sepakat, demokrasi harusnya melahirkan negara aman dan sejahtera, bukan hanya melahirkan negara yang bebas.
"Capaian IDI tahun 2018 menunjukan demokrasi Indonesia masih ada di fase prosedural, belum memasuki fase demokrasi substansial," ujarnya
Hal tersebut memerlukan proses yang panjang yang membutuhkan banyak dukungan dari segi struktur, substansi dan kultur demokrasi yang berkualitas
"Saya berharap hasil IDI 2018 menjadi acuan bagi pemerintah dalam mengupayakan program-program politik dan demokrasi," ujarnya
Peluncuran buku diadakan di Istana Ball Toom, Hotel San Pasific dan dihadiri oleh 200 peserta dari kementerian, badan-badan terkait serta awak media.