News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demo Tolak RUU KUHP dan KPK

Pernyataan Panglima TNI Soal Video Viral Adu Mulut Polisi dengan Marinir

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menko Polhukam Wiranto dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto angkat bicara soal video viral adu mulut antara anggota kepolisian yang mengamankan unjuk rasa pelajar pada Rabu (26/9/2019) malam dengan anggota Marinir di Wisma Pati TNI AL di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Adu mulut dalam video itu ditengarai adanya dugaan anggota Marinir melindungi perusuh pada Rabu malam yang masuk Wisma Pati TNI AL yang dikenal juga sebagai Mess Lumba-lumba tersebut.

Panglima TNI menegaskan bahwa apa yang sesungguhnya terjadi berbeda dengan yang diinterpretasikan dalam video yang viral itu.

“Dalam sudut pandang video yang dilihat masyarakat itu terlihat ada bentrok, tapi yang terjadi sesungguhnya Marinir justru membantu kepolisian memukul mundur perusuh sampai kawasan Bendungan Hilir,” ujar Panglima TNI dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).

Baca: Dinas Kesehatan DKI Jakarta Jemput Personel yang Diamankan di Polda Metro Jaya

Panglima TNI mengatakan bahwa anggota Marinir ikut mengusir perusuh yang masuk Mess Lumba-lumba karena tidak boleh ada masyarakat sipil yang masuk instansi militer.

“Kebetulan anggota Marinir yang ada dalam video itu tengah berjaga,” imbuhnya.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pun menilai wajar bila ada gas air mata yang nyasar masuk ke Mess Lumba-lumba tersebut.

“Jangankan Mess Lumba-lumba, markas saya di Jalan Medan Merdeka Barat pun kemasukan gas air mata. Itu pula yang terjadi di Mess Lumba-lumba, wajar,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini