Ruangannya yang berada di lantai IV Gedung Nusantara III hampir kosong.
Baca: 500 Kali Gempa Susulan Guncang Ambon hingga Sabtu (28/9/2019), Terbesar 5,6 SR
Saat Tribun Network menyambangi ruangan Fahri tersebut, lemari di belakang meja kerjanya sudah kosong.
Begitu juga lemari yang berada di seberang kanan meja kerjanya, tampak tak ada buku-buku dan berbagai barang lainnya.
Buku-buku itu menumpuk di meja, meski jumlahnya tak banyak.
"Saya soal itu (mengemasi barang, red) agak terencana. H minus sekian sudah clear," ujar Fahri kepada Tribun Network, Jumat (27/9/2019).
Fahri mengaku tertib administrasi. Dia memisahkan secara baik barang-barang pribadinya dan barang milik negara.
Fahri menuturkan barang yang ada di rumah dinas dan di kantornya sudah dipindahkan.
Baca: Berlangsung Damai, Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI Dipusatkan di Patung Kuda
Semua barang dimasukkan ke kardus agar mudah diangkut.
Sebuah televisi di ruangan Fahri menyala, menayangkan pertandingan sepak bola.
Tampak sejumlah staf Fahri hilir-mudik membawa beberapa barang dari satu ruangan ke ruangan lainnya.
Monitor pemantau lini masa Twitter di depan meja kerjanya masih aktif menyala.
Fahri mengatakan meninggalkan Gedung Parlemen bukanlah sesuatu yang personal.
Dia tahu kapan harus menempatkan diri sebagai pimpinan DPR ataupun sebagai individu lainnya.
"Tapi perjuangan perayaan hidup hari-hari yang berubah, berpindah, naik-turun, kiri-kanan, biasa. Ada saat hadir atau mengalir, ada berhenti, ada bangun, ada tidur, bukan beban pribadi. Kadang-kadang saya dikritik keluarga karena saya dipandang kemanusiaannya kurang," ujarnya.