Dia menuturkan, saat mulai merintis karier, segala macam pekerjaan pernah dilakoni.
Mulai menjadi kondektur, sopir taksi gelap, hingga menjadi pekerja lepas yang tidak mempunyai pendapatan tetap. Itu terjadi antara 1967-1969.
“Dalam hidup, saya tidak pernah ngoyo. Istilah jawanya, ngeli ning aja keli. Jadi, mengalir seperti air saja. Bahkan, saya juga menerapkan prinsip hidup seperti yang diterapkan Eyang Sosrokartono yang merupakan kakak dari RA Kartini, yaitu ngelampah tanpa bolo, sugih tanpa bandho dan menang tanpa ngasorake, dengan prinsip itu hidup akan semakin enak" kata pengagum tokoh Soekarno ini.
Karena kecintaannya terhadap tokoh proklamasi nan kharismatik itu, dirinya pernah diberhentikan dari pekerjaannya. Kekagumannya terhadap sosok ketokohan dari mantan presiden pertama ini sudah dimulai sejak usia lima tahun.
“Saya tidak dekat secara fisik, tetapi dengan batin ia sangat dekat dan itu tidak bisa saya ungkapkan. Ada pengalaman unik mengenai Bung Karno, saat itu, saya bekerja pada lembaga pariwisata RI. Namun, akhirnya saya diberhentikan gara-gara dicap "Soekarnois". Bahkan, ditempat lain juga sama ditolak, tapi ya saya terima saja" ujar kolektor puluhan keris ini.
Pria yang dikenal sangat vokal ini mengaku, siap membantu siapapun dengan kemampuan yang dimilikinya. Namun, dia berpesan jangan sekali-sekali memberikan imbalan. Sebab, bagi Permadi, ini merupakan bentuk konsistensi dirinya terhadap masyarakat.
“Konsistensi ini saya pegang teguh, dengan catatan saya tidak menerima sogokan atau amplop. Bahkan, kalau ada kasus seperti itu, pasti akan saya bongkar," kata pria yang enggan disebut sebagai paranormal ini.Permadi merasa beruntung bisa menikah dengan Dewi Noerjanti.
Pasalnya, saat menikah dengan Dewi, dirinya tidak mempunyai pekerjaan tetap dan uang.
Ia dan sang istri hidup dalam sebuah keterbatasan, bahkan untuk bertahan hidup ia awalnya hanya mengandalkan gaji sang istri.
Kehangatan cinta pun dirasakan Permadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga Permadi tidak bisa menghilangkan rasa cintanya terhadap istri dan keempat anaknya.
Nama: Permadi, SH
Lahir: Semarang, Indonesia, 14 Mei 1940
Pekerjaan: Paranormal, politikus
Pasangan serumah: Dewi Noerjanti