TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota termuda DPR RI periode 2019-2024, Hillary Brigitta Lasut awalnya mengapresiasi penuh gerakan mahasiswa yang menolak sejumlah revisi undang-undang.
Akan tetapi menurutnya gerakan mahasiswa dan masyarakat yang rusuh akhir-akhir ini di DPR RI menimbulkan gangguan ketertiban umum.
“Pada awalnya saya yakin gerakan mahasiswa memperjuangkan hal yang benar dan ideal sesuai penilaian kritis dan objektif. Tapi justru kemarin kerusuhan membuat gladi bersih pelantikan DPR RI dibatalkan saya jadi mulai tak percaya apakah kerusuhan itu dibuat mahasiswa atau ada elite politik yang tak sayang Indonesia dan memprovokasi pelajar berbuat kerusuhan,” ungkapnya usai pelantikan DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).
Ia pun meminta masyarakat untuk menyadari dan menghindari provokasi agar semakin tak mengganggu stabilitas nasional.
“Ini harus segera disadari supaya opini murni masyarakat tak terbang dibawa provokasi-provokasi,” tegasnya.
Hillary yang merupakan kader Partai Nasional Demokrat mengatakan akan menelaah satu per satu revisi undang-undang baik yang sudah disahkan maupun yang belum disahkan di pengujung waktu DPR RI periode sebelumnya.
“Meskipun ada beberapa revisi undang-undang yang sudah disahkan, kita berharap regulasi sesuai dengan jalan partai yaitu pro rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat,” pungkas wanita 23 tahun asal Sulawesi Utara tersebut.
Profil
Hillary Brigitta Lasut menjadi salah satu dari tiga anggota DPR RI termuda yang terpilih untuk periode 2019-2024.
Usia Hillary sekarang baru 23 tahun, menjadi anggota termuda untuk kursi DPR RI.
Lalu, apa yang akan diperjuangkannya Hillary di parlemen?
Diketahui, pada Sabtu 31 Agustus 2019, KPU menetapkan 575 caleg anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024. Anggota DPR terpilih yang paling muda berusia 23 tahun.
Ada tiga anggota DPR RI termuda yang berusia 23 tahun yaitu Hillary Brigitta Lasut (Partai NasDem dapil Sulawesi Utara), Muhammad Rahul (Partai Gerindra dapil Riau), dan Farah Puteri Nahlia (PAN dapil Jabar).
Hillary Brigita lahir di Manado, Sulawesi Utara, 22 Mei 1996. Banyak pihak yang menilai Brigitta masih terlalu belia untuk menjadi politisi.