Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 22 helikopter milik Penerbang Angkatan Darat (Penerbad), melintasi dan membentuk formasi diamond, terlihat seakan memayungi pengunjung dari sengatan matahari pada Perayaan HUT Ke-74 TNI, di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Hal tersebut disampaikan Komandan Skuadron-21/Sena, Letkol CPN Rhino Charles Tuwo, M.Sc., M.P.M. sekaligus sebagai Koordinator Flypass satuan Penerbad pada Demo Udara HUT ke-74 TNI, saat dihubungi melalui telepon selulernya di Skuadron-21/Sena, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten.
Letkol CPN Rhino Charles mengatakan, selain 22 helikopter dari berbagai Skuadron Penerbad milik TNI AD, juga dikerahkan helikopter tambahan untuk evakuasi dan recovery selama berlangsungnya acara.
"Seluruh Skuadron mengirimkan perwakilannya diantaranya tiga heli AS 550 Fennec, dua BO-105 Bolkow, dua Colibri EC-120, dua AS555 Fennec, enam Bell 412EP, tiga AH-64E Apache Guardian, tiga Mi-35, dan satu Mi-17," ujar Richo.
"Seluruhnya terbang secara berkelompok atau dikenal dengan istilah Army Flight yang dikelompokkan menjadi empat elemen,” imbuh dia.
Menurut lulusan Akmil 1999 tersebut, beberapa tahap persiapan dan latihan telah dilalui oleh para penerbang untuk menghadapi event yang sangat bersejarah bagi TNI di tahun 2019 ini.
Menurutnya, untuk persiapan awal, masing-masing skuadron berlatih sendiri. Baru setelahnya terkait pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) TNI, heli dan kru dilaksanakan latihan bersama di Skuadron-21/Sena Pondok Cabe selama kurang lebih dua minggu,.
"Selama latihan tentu ada kendala, seperti saat geladi kotor, dimana dua heli saat berada di runway tidak jadi terbang karena kendala teknis pada instrumennya, namun saat pelaksanaan hari ini, Alhamdulillah semua dapat teratasi dan tentunya kita telah menyiapkan heli recovery jika ada heli yang bermasalah," kata dia.
Lebih lanjut dikatakannya, Army Flight heli terbagi menjadi empat elemen. Yakni pengelompokkannya dimulai saat berada daerah persiapan, sesuai waktu yang telah ditentukan, maka heli harus melintas melintasi podium tempat acara, tepat pada jam yang telah ditentukan.
“Sehingga dari awal kita sudah memastikan, dari beberapa latihan yang dilakukan, kapan harus start engine, berapa lama yang dibutuhkan saat take off di runway, kemudian melewati rute, sampai landing dengan formasi lagi,’’ tambahnya.
“Saat take off heli sudah membentuk formasi stragle trail, saat di udara tiap-tiap elemen telah memiliki paruh masing-masing, dimana elemen satu membentuk formasi “V”, elemen dua membentuk stragle trail right, elemen ketiga dengan formasi “V”, dan terakhir elemen 4 membentuk diamond (formasi anak panah),’’ lanjutnya.
Baca: Enggan Salami Surya Paloh di Gedung DPR, Mega Makin Akrab dengan SBY di HUT TNI
Menurutnya, bagi para penerbang TNI AD, event tersebut memiliki peran yang sangat penting, sebagai wahana latihan kerjasama di udara khususnya dalam membentuk formasi di udara.
“Terbang formasi memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, dan juga terbang bersama seluruh jenis heli, pastinya akan menjadi suatu kesempatan yang langka, sekaligus kebanggan setiap penerbang,’’ ucapnya.
Baca: Jelang Pelantikan Presiden, Ini Gambaran Kabinet Jokowi 2019-2024, Ada yang Terpental dan Bertahan
“Pada kegiatan ini, tentunya masyarakat juga dapat menyaksikan secara langsung seluruh tipe helikopter yang dimiliki Puspenerbad, dan juga masyarakat dapat melihat tingkat profesionalitas para penerbang TNI AD, dimana dengan kemampuan yang dimilikinya, mereka mampu terbang dengan 22 heli dalam formasi yang rapi,’’ pungkasnya.
Sementara itu, salah satu pilot Apache Guardian Letkol Cpn Gatot mengatakan, penampilan yang ditunjukkan oleh para pilot Puspenerbad saat demonstrasi di udara juga merupakan salah satu kampanye profil TNI AD.
“Masyarakat dapat melihat, pilot juga merupakan salah satu profesi dari prajurit TNI AD, dengan bertambahnya Alutsista yang dimiliki Penerbad kedepannya, tentu akan menambah jumlah para calon pilot untuk mengawakinya, sehingga kesempatan terbuka luas bagi para pemuda Indonesia,’’ kata Gatot.
Terpisah, salah satu pilot MI 17, Kapten Cpn Faris Affandi mengatakan bahwa dirinya sangat puas dengan Fly Pass yang dilakukan oleh para penerbang TNI AD.
“Kita sudah mempersiapkan jauh-jauh hari menjelang _event_ ini, tentunya pengalaman ini menjadi kebanggaan tersendiri, selain menambah jam terbang, kegiatan ini sebagai pengalaman dalam terbang secara formasi,’’ ucap Faris, yang memiliki pengalaman 1800 jam terbang ini.
Hal senada disampaikan pula oleh, Letda Cpn (K) Tri Ramadhani, S.Tr.(Han), satu diantara tiga pilot wanita yang menerbangkan helikopter jenis Bell 412EP ini.
“Saya bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan serta kepercayaan yang diberikan untuk ikut berpartisipasi dalam demonstrasi udara kali ini. Ini baru yang pertama kalinya saya mengikuti _event_ seperti ini,’’ kata Tri yang merupakan lulusan Akmil 2017 tersebut.