Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau BKKBN buka suara terkait survei BPS yang menyatakan 71 ribu perempuan Indonesia berusia 15-45 tahun memilih tidak memiliki anak atau childfree.
Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak Kemendukbangga/BKKBN, dr Irma Ardiana MAPS menyayangkan fenomena tersebut.
Terlebih, saat ini kondisi angka kelahiran di kota besar makin menurun.
Seperti di Yogyakarta, pasangan menikah rata-rata memiliki anak 1-2 orang.
Begitu juga yang terjadi di Jakarta.
"Kondisi ini jadi alert. Mengapa? Karena keluarga bakal tidak ada yang meneruskan. Kami tetap ingin pembangunan berkelanjutan. Kami tidak mau childfree yang makin masif membuat depopulasi," ujar Irma Ardiana saat ditemui di Kantor BKKBN Pusat, Jakarta, Rabu (13/11/2024).
Baca juga: Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK BKKBN Periode 1 Tahun 2024, Ini Daftar Peserta yang Lulus
Menilik dari negara yang memiliki angka kelahiran di bawah 2,1, Irma menyebut perlu usaha yang luar biasa agar meningkatkan angka kelahiran.
Jika tidak, dikhawatirkan keberlangsungan suatu negara bisa terancam.
Pihaknya menilai, ada paham individualistik yang melatarbelakangi fenomena ini seperti keinginan perempuan memiliki pendidikan tinggi maupun karir yang gemilang.
"Sekarang kita harus berikan pemahaman atau edukasi juga apakah ini adalah pilihan yang responsibel. Pilihan yang pro terhadap pembangunan keberlanjutan, pilihan yang sebenarnya kita memikirkan juga tanggung jawab sosial. Bahwa ini childfree ada kompensasinya, kita punya tanggung jawab sosial dalam bernegara," jelasnya.
Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Dimulai Januari 2025, BKKBN Siap Kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional
Irma menegaskan ada 8 fungsi keluarga keluarga, di antaranya keluarga adalah fungsi reproduksi yang berarti berkelanjutan.
"Kami kampanyekan mereka itu untuk penyiapan kehidupan berkeluarga. Jadi sudah ada semacam cita-cita pada tahapan tertentu mereka di usia tertentu bahwa harus menyiapkan kehidupan berkeluarga karena di situ betul-betul bisa menanamkan berbagai karakter sosial," ucap Irma.
Sebelumnya, BPS merilis laporan terkait fenomena childfree.
BPS melakukan kajian kepada kelompok perempuan usia 15–49 tahun.
Hasilnya 71 ribu perempuan dalam rentang usia tersebut memilih untuk tidak memiliki anak.
"Perempuan yang menjalani hidup secara childfree terindikasi memiliki pendidikan tinggi atau mengalami kesulitan ekonomi. Akan tetapi gaya hidup homoseksual kemungkinan juga menjadi alasan tersembunyi," demikian laporan BPS dikutip Tribunnews.com.