TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi penusukan terhadan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, tidak lantas membuat Presiden Joko Widodo mengurangi kebiasaan dalam menyapa masyarakat.
Presiden Jokowi akan tetap mempertahankan kebiasan blusukannya dan menyapa masyarakat.
Jokowi akan bersikap seperti biasa meladeni masyarakat yang ingin bersalaman dan mengajaknya selfie.
"Masih lah, selfie saja enggak apa-apa," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Baca: Pelantikan Lima Pimpinan DPRD DKI Periode 2019-2024, Ditetapkan 14 Oktober 2019
Jokowi juga memastikan, tidak ada perubahan pola pengamanan yang dilakukan Pasukan Pengamanan Presiden saat ia melakukan kegiatan di tempat umum.
Hanya saja, Jokowi meminta Paspampres agar lebih waspada.
Baca: 7 Anggota Geng Motor Pelaku Penyerangan 5 Warga Ditangkap, Tiga Lainnya Masih Buron
"Pengamanan Paspampres lebih waspada. Biasa saja, tetap seperti biasa, tetapi kewaspadaan Paspampres akan lebih ditingkatkan," kata dia.
Diketahui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) menjadi korban penusukan di Menes, Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Wiranto mengalami dua luka tusuk di tubuh bagian depan.
Bukan hanya Wiranto yang menjadi korban, Kapolsek Menes, Kompol Dariyanto yang melakukan pengamanan juga mengalami luka tusuk di bagian punggung.
Baca: Gisella Anastasia Cerita Awal Ketemu Wijin, Katakan Hal yang Tak Bisa Diganggu Gugat oleh Sang Pacar
Kemudian, ajudan Wiranto, Fuad, juga mengalami luka tusuk di bagian dada sebelah kiri atas.
Peristiwa penusukan tersebut terjadi di Pintu Gerbang Alun-alun Menes, Pandeglang, Banten pukul 11.55 WIB.
Pelaku serang secara membabi buta
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan peristiwa penusukan terjadi ketika Wiranto sedang menyalami warga.
Pelaku penusukan diketahui bernama Fitri Andriana Binti Sunarto dan Syahril Alamsyah alias Abu Rara.