Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku senang berolahraga jogging.
Setiap harinya, dia menyempatkan waktu untuk jogging menempuh jarak minimal 5 kilometer.
Baca: Cerita Bhabinkamtibmas Polres Sleman Buat Alat Kebugaran Sendiri untuk Masyarakat
Apabila sedang libur, trek jogging yang ditempuh dapat mencapai 7 kilometer.
Dia mempunyai sneakers yang kerap dipergunakan untuk jogging.
"Jadi biasanya di mobil itu sneakers selalu ada. Saya termasuk orang yang menggemari sneakers memakai sneakers saya bisa lari," kata Retno Marsudi, kepada Tim Tribun Network, di kantor Kementerian Luar Negeri, Jumat (11/10/2019).
Untuk lokasi jogging, kata dia, berbeda-beda.
Di dalam negeri, dia jogging di area car free day atau kawasan Jalan Sudirman-Jalan MH Thamrin.
"Lokasi beda-beda. Kalau minggu pas lagi di Jakarta, saya di Car Free Day," ungkapnya.
Selain di dalam negeri, dia juga jogging di negara-negara yang dikunjungi.
"Tetapi di negara manapun saya berada, setiap pagi saya mesti lari. Dimanapun. Misalnya, saya sedang melakukan perjalanan satu hari satu negara, di beberapa negara maka biasanya bisa dipantau melalui Instagram saya, hari ini saya jogging di Singapura, besok saya di mana," kata dia.
Baca: Begini Gaya Pakaian Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Dia menegaskan selalu menyempatkan waktu untuk berusaha.
"Berusaha melakukan olahraga setiap hari karena saya yakin dengan berolahraga itu kebugaran tubuh terjaga dan makanan juga," tambahnya.
Seimbang antara pekerjaan dan ibu rumah tangga
Pekerjaan sebagai seorang menteri tidak membuat Retno Marsudi melupakan keluarga.
Di tengah kesibukannya sebagai menteri luar negeri, wanita berusia 56 tahun itu tetap meluangkan waktu untuk keluarga.
Baca: Kementerian ATR/BPN Beri Penghargaan Kepada Polda Metro Jaya dan Polda Banten
Dia menceritakan pengalaman menjadi pembantu presiden di tengah kewajiban sebagai seorang istri dan ibu untuk dua orang anak.
Bagi, mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag itu, keluarga merupakan tempat untuk pulang.
"Untuk saya, keluarga itu rumah dan basis. Jadi, kalau keluarga kita aman, Insya Allah akan bekerja lebih baik tenang," kata Retno Marsudi kepada Tim Tribun Network ditemui di Kementerian Luar Negeri, Jumat (11/9/2019).
Retno Marsudi menikah dengan Agus Marsudi.
Pasangan suami-istri tersebut dikaruniai dua orang anak, yaitu Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.
Sejak menikah, dia mengaku sudah mempunyai komitmen dengan suaminya untuk membagi tugas.
Dia menegaskan perlu adanya kerjasama dari kedua belah pihak untuk membangun keluarga.
"Jadi quality time. Dari awal memang kita berkeluarga dengan profesi masing-masing. Suami arsitek, saya diplomat. Jadi kita memang harus membangun keluarga yang mengandalkan team work. Tidak ada kamu ini harus ini, ini harus kamu lakukan ini aku tidak mau lakukan, tidak," kata dia.
Sehingga, menurut dia, tidak ada ego di masing-masing pihak.
Hanya kodrat alami sebagai wanita, yaitu hamil dan melahirkan saja yang tidak diambil alih oleh suaminya.
"Pokoknya, siapa yang bisa kecuali tentunya hamil, melahirkan, menyusui. Itu bagian saya, tidak boleh mengambil lagi. So far bagi waktu so far oke. Walaupun tidak bisa 24 jam bersama mereka. Tetapi, aku ingin kapitalisasi di quality time," ujarnya.
Menurut dia, pada saat ini anak-anaknya sudah beranjak dewasa.
Setelah menikah, dia menjelaskan anak-anaknya sudah mempunyai keluarga masing-masing.
Sehingga, pada saat ini, dia lebih banyak waktu bersama dengan suami.
"Kebetulan anak-anak sudah besar semua. Anak yang satu sudah 30 tahun sudah menikah. (anak kedua,-red) 26 tahun sudah menikah. Yang satu bekerja tinggal sementara di Singapura. (anak,-red) kedua dengan istrinya. Dua-duanya lagi sekolah di Inggris. Sekarang balik modal lagi hanya dengan suami saya," tuturnya.
Pada saat ditanyakan antara memilih sebagai ibu rumah tangga atau wanita karier, Retno Marsudi sulit untuk menjawab.
"Ini susah nih," kata dia sambil tertawa.
Baca: Pengamat Terorisme Ungkap Alasan Mengapa Wiranto yang Jadi Sasaran
Sambil bercanda, dia mengungkapkan sebagai seorang diplomat juga dapat memasak makanan.
"Kalau semua orang masak sendiri, go food tidak jalan, warteg tidak jalan. Aku bisa masak. Telor ceplok, telur dadar. Dulu saya masak sekarang kalau pas tidak ada di rumah masak. Saya masak bisa, tetapi kayaknya mungkin dia (suami,-red) bilang enak. Enak karena istri yang masak," tambahnya.