"Sekarang kita melakukan tindakan itu tentunya yang disebut dengan pre-emtif strike. Kita melakukan kegiatan preventif, pre-emtif untuk mencegah kelompok-kelompok ini melakukan tindakan (tindakan serupa maupun lebih)," ungkap mantan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini.
Satu Grup WA
Irjen Golose menambahkan, terduga teroris AT aktif berkomunikasi dengan Abu Rara yang merupakan jaringannya. Mereka berada dalam satu grup Whats Apps (WA) bernama "Menanti Al Mahdi".
Baca: Ayah Tega Perkosa Putri Kandungnya Sejak Usia 14 Tahun, Sampai Miliki 6 Anak dalam 20 Tahun Terakhir
"Kalau jaringan yang sekarang jelas itu masuk dalam bagiannya Abu Rara, mereka sering dan selalu berhubungan. Biarkan kami menyelidiki dulu lagi, tapi yang paling penting dan yang paling pokok sekali lagi masyarakat Bali harus merasakan keamanan," katanya.
Irjen Golose kembali menegaskan kedua terduga pelaku teroris ini telah diawasi.
"Sehingga pada waktu selnya bergerak, kami juga tidak mau ambil risiko, tetapi selama tidak melakukan kegiatan radikal boleh saja, tetapi tidak boleh mengakibatkan kegiatan teror," tegasnya.
"Sekali lagi hampir setiap agama ada radikalnya, tapi pada waktu memasuki rambu-rambu yang menjaga adalah kami ini, bekerja sama tentunya dengan stakeholders yang lain, termasuk Tentara Nasional Indonesia," tambahnya.
Irjen Golose kembali menegaskan, begitu negara terusik maka polisi juga harus muncul sebagai penjaga martabat negara.
"Disamping kami melayani masyarakat, kami juga harus menjaga martabat negara dari orang-orang seperti ini," katanya.
Saat ini Densus 88 Antiteror Polri dan tim dari Counter Transnational and Organize Crime (CTOC) Polda Bali sedang melakukan pendalaman terhadap kedua orang terduga pelaku terorisme ini.
"Mereka masih menjalani pemeriksaan. Mereka diduga berbaiat kepada pimpinan kelompok radikal ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi," sebut Kabid Humas Hengky Widjaja.
Baca: Mengenal Kolonel Hendi Suhendi yang Jabatannya Dicopot Karena Istri, Suka Ajak Anggotanya Olahraga
Hengky juga menyatakan terduga AT memiliki hubungan dekat dengan Abu Rara. AT juga sudah tahu rencana Abu Rara menyerang Wiranto.
"Ia juga sudah mengetahui niatan Abu Rara untuk melakukan 'amaliyah', terduga AT juga menyiapkan panah, air soft gun, dan sangkur yang diduga untuk 'amaliyah' di Bali," ungkapnya.
"Jadi dari AT dan ZAI ini adalah bapak dan anak, mereka juga sudah merencanakan kalau sewaktu-waktu ditangkap, maka rencananya ada perlawanan dan membuang HP dan laptop ke dalam air," lanjut Hengky.