Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia M Wahid Supriyadi bertandang ke markas besar Redaksi Tribunnews.com, di Palmerah, Jakarta, Selasa (15/10/2019) sore.
Kedatangan Dubes bersama dua stafnya langsung disambut Regional Newspaper Director KG Media, Febby Mahendra Putra dan kru redaksi Tribunnews.com.
Banyak hal dibahas dan disampaikan dalam pertemuan tersebut.
Satu di antaranya pengalaman Wahid Supriyadi memperkenalkan Indonesia dalam bingkai budaya, seni, destinasi wisata, dan produk-produk ekspornya di negara yang dipimpin Vladimir Putin.
Strategi 'Festival Indonesia' di Moskow menjadi satu jurus jitu Wahid untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia dan mendongkrak angka kunjungan wisatawan dari Rusia ke tanah air.
"Rusia ini, unik negaranya. Negara besar dengan 11 wilayah waktu. Perbedaan waktu dari ujung ke ujung 11 jam. Multikultural dengan lebih 100 suku bangsa," kata Wahid.
Baca: WP KPK Anggap Tanpa Perlu Direvisi UU Nomor 30 Tahun 2002 Masih Sangat Efektif Berantas Korupsi
Dengan anggaran kedutaan yang serba terbatas, Festival Indonesia pertama di Rusia, ia gelar di Taman Hermitage di Moskow pada 2016 lalu.
Untuk memulai terobosan tersebut, ia harus berjuang keras meyakinkan pelaku seni dan budaya serta pelaku bisnis di tanah air untuk berkenan mengikuti pameran di Moskow.
"Festival Indonesia pertama itu 62 ribu pengunjung. Masyarakat Rusia antusias dengan budaya dan seni serta kuliner kita. Kita siapkan masakan nasi goreng dan sate. Nasi goreng menu favorit. Hari pertama dan kedua laku habis nasi goreng dan satenya," kata Wahid.
Festival Indonesia I berhasil. Dilanjutkan pada 2017, 2018, hingga tahun ini.
Baca: Sapma PP Siap Sukseskan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI Terpilih
Terjadi pertumbuhan signifikan pengunjung ke Festival Indonesia.
sejalan dengan itu, kunjungan wisatawan mancanegara dari Rusia ke Indonesia pun naik drastis dari 80 ribu menjadi 125.600-an.
Mayoritas wisatawan dari Rusia datang ke Bali.
"Kunjungan wisman dari Rusia itu naik dari 80 ribu sekarang 125.600-an kunjungan tahun lalu. Tahun ini target kita 160 ribu kunjungan. Kita yakin itu akan tercapai," tegasnya.
Festival Indonesia di Moskow itu bukan hanya mampu meningkatkan angka kedatangan wisman dari Rusia ke Indonesia.
Tapi ekspor produk-produk Indonesia pun terus meningkat dari sisi jumlah maupun jenisnya pada tiap tahunnya.
"Produk kita yang finished product sudah masuk, di antaranya kopi, makanan jadi, permen jahe, mesin-mesin yang tidak mereka produksi seperti untuk kosmetik, speed boat dan ban," katanya.
Keris Pakubuwono X
Duta Besar RI untuk Rusia, Wahid Supriyadi, bercerita soal sovenir yang diberikan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada Presiden Jokowi saat lawatan Jokowi ke Rusia pada 2016 silam.
Saat itu, Vladimir Putin memberikan Keris Pakubuwono X kepada Jokowi.
"Jadi momentum saat itu Presiden Putin memberikan sovenir kepada Presiden Jokowi berupa Keris Pakubuwono X," ungkap Wahid saat berbincang bersama Tim Tribun Network, di kantor Tribun, Palmerah, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Baca: Cerita Megawati Soal Pentingnya Peran Sekretaris Dalam Partai Politik
Dubes Wahid menuturkan, sebelum bertemu Jokowi, Vladimir Putin terlebih dahulu mencari tahu kesukaan mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Vladimir Putin pun mencari tahu tentang Kota Solo yang menjadi kota asal Jokowi.
"Putin tahu Jokowi penggemar Pakubuwono. Solo itu dikenal sebagai kota ternyaman di Asia Pasific, serta Mobil Mercedes Benz itu dipakai Pakubuwono," kata dia.
Sebagai Dubes RI yang menjabat sejak tahun 2016, Wahid bertanya-tanya dari mana Keris tersebut didapatkan Putin.
Baca: Prabowo Akan Dengar Suara Kader Gerindra Dalam Rapimnas Besok Untuk Tentukan Arah Politik
"Saya dengar-dengar ini, Keris itu ada Belanda, lalu disimpan di Inggris, lalu entah bagaimana sampai ke tangan Putin," ujarnya.
Jokowi pun membawa pulang sovenir tersebut ke tanah air dan menghibahkannya ke Museum Keris Nusantara di Kota Solo, Jawa Tengah.
Hubungan erat Indonesia dan Rusai telah terjalin sejak era presiden pertama RI Soekarno.
Baca: Prabowo Ingin Ada Tim Lakukan Pembicaraan Lanjutan Usai Dirinya Bertemu Airlangga
Kedatangan Jokowi di tahun 2016 silam mendapat sambutan hangat dari Putin.
Putin pun diketahui memberikan ucapan selamat kepada Jokowi saat mantan wali kota Solo itu terpilih kembali sebagai presiden untuk periode kedua.
Rencananya pada awal tahun depan Putin dijadwalkan akan melakukan lawatan ke Indonesia.
Dua bocah Rusia bernama Soekarno
Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Mohamad Wahid Supriyadi berdiri di tengah kakak beradik yang bernama Soekarno dari Rusia.
Kedua bocah tersebut masing-masing bernama Sukarno bin Kamilovich dan Sukarno bin Mogamedovich.
Mohamad Wahid Supriyadi sempat tidak menyangka ada warga negara Rusia bernama Soekarno.
Ia menceritakan perihal nama Soekarno tersebut dalam kunjungannya ke kantor Tribunnews.com di Palmerah, Jakarta, Selasa, (15/10/2019).
Baca: Irfan Hakim Menangis, Kesal Raffi Ahmad Sering Marahi Nagita Di depan Umum: Gigi Punya Harga Diri
Baca: Sering Dibully saat Kecil, Marion Jola Pernah Difitnah Mau Diajak ke Semak-semak Demi Rp 2 ribu
Baca: Kembali Ke Gerindra, Sandiaga Uno Berpeluang Kembali Jabat Wakil Ketua Dewan Pembina
Sukarno bin Kamilovich dan Sukarno bin Mogamedovich adalah anak dari Soekarno bin Musa dan cucu dari Musa.
"Jadi dulu Musa, kakek mereka (kakak beradik yang bernama Soekarno) turut hadir dalam Kongres Negara Komunis di Rusia tahun 1961. Presiden Republik Indonesia pertama Ir Soekarno juga hadir dalam rapat tersebut," ucapnya.
Proklamator Indonesia tersebut mampu menjadi magnet dan menarik perhatian para peserta Kongres saat itu.
Duta Besar Indonesia untuk Rusia yang juga merangkap Republik Belarus bercerita Soekarno meminta ijin kepada pemimpin kongres, Khruschev untuk melaksanakan salat.
"Begitu beraninya Soekarno meminta ijin keluar dalam kongres besar hanya untuk salat," ucap Mohamad Wahid Supriyadi sambil mengingat ucapan Musa.
Menurutnya, Musa terinspirasi dengan keberanian Soekarno sehingga ia memberi nama anaknya sebagai Soekarno bin Musa.
Tak hanya itu, ternyata anak Musa, Soekarno bin Musa juga terinspirasi dengan sosok Soekarno.
"Sebagai rasa bangganya ia juga memberikan kedua anaknya memakai nama Soekarno," ucap Dubes Indonesia untuk Rusia yang sudah menjabat sejak 25 Februari 2016 itu.
Atas hal tersebut, Wahid Supriyadi berniat memberikan beasiswa kepada kedua bocah tersebut untuk belajar di Indonesia.
"Saya mau kedua Soekarno itu sekolah di Indonesia supaya masyarakat Indonesia tahu ada dua Soekarno dari Rusia," ucapnya.