TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perwakilan paguyuban warga pendatang di Papua menemui Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
Mereka yakni Paguyuban Sulawesi Selatan, Paguyuban Jawa-Madura, Paguyuban Kawanua, Paguyuban Sriwijaya, Paguyuban Minang Saia, Paguyuban kerukunan Maluku Utara dan lainnya.
Mereka selama ini berdomisili di Papua.
Dalam kesempatan itu, mereka menyampaikan keluhan mengenai kondisi di Papua dan Papua Barat yang sempat memanas hingga ribuan warga mengungsi.
Ketua Paguyuban Sulawesi Selatan (Sulsel) Mansur mengatakan dalam pertemuan tadi, mereka meminta pemerintah menjamin keamanan di Papua dan Papua Barat.
"Kami mendukung semua pihak, termasuk pemerintah daerah untuk membuat suasana yang tentram, aman, kondusif dalam menjalankan kehidupan bermasyarakatan di Papua," ungkap Mansur usai bertemu Jokowi.
Baca: Gelombang Warga Pendatang yang Eksodus Keluar Papua Disebut Sudah Tak Ada Lagi
Baca: Cerita Warga Pendatang yang Diselamatkan Orang Papua Saat Kerusuhan Wamena, Diungsikan ke Gereja
Mansur juga meminta pemerintah menghentikan aparat keamanan yang bertindak sewenang-wenang.
Selain itu, mereka juga meminta aparat tegas menuntaskan masalah-masalah hukum di bumi cenderawasih.
Terakhir, Mansur mengajak seluruh warga untuk kembali menciptakan suasana persaudaraan dan mendukung kehidupan masyarakat yang damai.
Fenomena warga pendatang yang ramai-ramai meninggalkan Papua untuk kembali ke kampung halamannya karena ketakutan, Mansur menilai hal itu sebagai sebuah kewajaran.
Mereka masih trauma dengan tragedi yang terjadi di Wamena.
Dalam pertemuan tadi, lanjut Mansur, Presiden Jokowi berpesan agar seluruh masyarakat bisa tenang dan kembali bersatu.
Jokowi juga meminta semua masyarakat menciptakan kedamaian dan ketentraman di Papua antar seluruh paguyuban.
Pada Mansyur, Jokowi berjanji dalam waktu dekat akan berkunjung ke Wamena dan Jayapura.