News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Kepala Daerah Terjaring OTT KPK dalam Dua Hari, ini Komentar Mendagri

Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Walikota Medan Dzulmi Eldin saat tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (16/10/2019). Dzulmi Eldin dan sejumlah orang ditangkap oleh tim penindakan KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) dengan mengamankan barang bukti uang tunai lebih dari 200 juta dalam serangkaian OTT tersebut. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan masyarakat tak perlu panjang lebar membahas penangkapan dua kepala daerah yaitu Bupati Indramayu Supendi dan Walikota Medan Dzulmi Eldin dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK dalam dua hari kemarin.

Menurut Mendagri penangkapan pejabat karena dugaan korupsi atau suap sudah melalui data yang valid dari orang terdekat kepala daerah.

“OTT KPK pasti didahului dengan data dan bukti yang valid dari orang terdekat kepala daerah, jadi tak perlu debat kalau soal OTT,” ungkap Tjahjo ditemui di Hotel Merlyn Park, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).

Akan tetapi dirinya tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah sampai keluar putusan pengadilan berkekuatan hukum tetap.

Baca: PKS Jadi Oposisi Sendirian, Demi Ini

Baru setelah itu ia mempersilakan Pemprov Jawa Barat untuk menunjuk pengganti definitif Bupati Indramayu.

“Kalau ada kepala daerah kena OTT kami keluarkan surat keputusan (SK) menunjuk wakil bupati menggantikannya. Kalau sudah diangkat definitif nanti tinggal Pemprov Jabar untuk menunjuk pejabat di lingkungannya sebagai wakil bupati,” tegas Tjahjo.

Mengenai upaya pencegahan supaya tak ada lagi kepala daerah yang terjaring OTT KPK, Tjahjo mengatakan pihaknya sudah sejak awal melakukannya.

“Mengingatkan area rawan korupsi sudah sejak awal saya sampaikan kepada kepala daerah yang baru saja dilantik, bahkan saya bawa untuk diskusi dengan KPK. Saya kira itu kembali ke personal masing-masing, apa pun alasannya, karena sistem pencegahan sudah baik,” pungkas Tjahjo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini