Ia menyatakan seluruh kekuatan tersebut tidak hanya berasal dari satuan tempur TNI AD di seluruh Indonesia, melainkan juga Satuan Teritorial dan Badan Pelaksana.
Andika mengatakan pihaknya akan fokus dan standby untuk mengamankan pelantikan tersebut. "Berapapun yang diminta kita siap. Kita sudah minta semua satuan fokus kepada operasi pengamanan dalam menghadapi event minggu ini (pelantikan Presiden)," kata Andika.
Sejumlah kepala negara dan kepala pemerintahan telah memberikan konfirmasi akan hadir dalam pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Berdasarkan pemaparan yang disampaikan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Budi Gunawan kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam rapat koordinasi pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden, terdapat dua Kepala Negara, dan empat Kepala Pemerintahan, serta sembilan utusan khusus yang akan hadir dalam pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Selain itu, 157 duta besar negara lain yang meminta diundang pada 20 Oktober nanti," kata Bamsoet.
Dua Kepala Negara yang akan Hadiri diantaranya yakni Sultan Brunei Darusalam Sultan Hassanal Bolkiah, serta Raja Eswatini atau Swaziland.
Sementara itu empat perdana menteri yang hadir yakni, perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, serta Perdana Menteri Australia Scott Morrison,
Sementara itu Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengatakan bahwa dua dari 9 utusan khusus yang akan hadir yakni Wakil Presiden Republik Rakyat Tiongkok Wang Qishan, serta utusan khusus Presiden Amerika Donald Trump. "Yang saya tahu Wapres RRT serta utusan khusus Donald Trump," pungkasnya.(Tribun Network/dit/fah/fik/wly)