Perkumpulan para profesional ini pun memberi kepercayaan Tasdiyanto Rohadi sebagai Ketua Umum Perkumpulan Profesional Lingkungan Seluruh Indonesia.
Pria kelahiran Banyumas, 20 Juli 1972 ini adalah birokrat karir di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Mulai meniti karir dari bawah, dimulai dari Penyidik Pegawai Negeri Sipil Lingkungan Hidup (PPNS LH), Tahun 1998. Kemudian Kepala Sub Bidang Penyelesaian Sengketa Lingkungan AMDAL, BAPEDAL Wilayah III Sulawesi, Maluku dan Papua di Tahun 1999.
Lalu naik jabatan sebagai Kepala Sub Bidang Penegakan Hukum dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Penataan Hukum Lingkungan, BAPEDAL Wilayah III Sulawesi, Maluku dan Papua, Tahun 2000.
Hingga Kepala Bidang Penataan Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas di Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Jawa, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Tahun 2005.
Pada Tahun 2012 ditunjuk sebagai Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Papua, Kementerian Lingkungan Hidup (Eselon II A), dan menjadi Widyaiswara Ahli Utama di Pusat Diklat SDM LHK, BP2SDM, Kementerian LHK, Tahun 2015 sebelum dirinya berhasil meraih posisi sebagai Sekjen Komnas HAM melalui seleksi terbuka sebagai pejabat tinggi pemerintahan.
Selain sarat pengalaman di berbagai jabatan struktural, juga dikenal sebagai guru birokrasi. Tasdiyanto adalah Widyaiswara Ahli Utama di Kementerian LHK, Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas pada Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali dan Nusa Tenggara, Kementerian Lingkungan Hidup, Tahun 2010.
Sebelumnya Kepala Bidang Penataan Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas Pada Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Regional Jawa, Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Tahun 2005. Pernah juga sebagai Pejabat Pengelola Anggaran Pembangunan Kementerian LH, Tahun 2003.
Kepala Sub Bidang Hukum pada Bidang Hukum dan Pemberdayaan Masyarakat, ASDEP 3/ii Deputi MenLH Bidang Peningkatan Kapasitas Kewilayahan SUMAPAPUA, Tahun 2002.
Tekadnya bersama asosiasi yang diketuainya akan komit mengawal kepindahan Ibu Kota Negara tersebut dalam merencanakan dan menjaga kualitas lingkungan hidupnya.
Sebagai Sekjen di Komnas HAM, Tasdiyanto telah sukses mengangkat citra lembaga nonstruktural tersebut ke jalur yang tepat dan semestinya.
Kondisi lembaga yang terpuruk di awal menjabat, karena disclaimer dari BPK dan kondisi internal yang kurang kondusif, telah berhasil dia perbaiki dengan dukungan para stafnya.
Berkat peran dan kerja keras serta berfikir cerdas di pucuk birokrasi, kini manajemen dan dukungan administrasi dan tugas Pimpinan dan Anggota Komnas HAM telah diperbaharui. Opini WTP dari BPK telah juga diraih.
Keberhasilan perbaikan dan peningkatan tunjangan kinerja pegawai, terbukti telah dirasakan mereka sehingga inline dengan pencapaian peningkatan kinerja dan prestasi kerja para staf. Bahkan Akreditasi A dari lembaga internasional juga mampu dipertahankan.