"Pak saya mohon maaf pak. Ya sudah itu kan pasti KPK sudah mengikuti mekanisme aturan hukum yang ada," sambung Tjahjo.
Sudah berkemas dari rumah dinas menteri
Menteri dalam negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mulai berkemas dari rumah dinasnya di Kompleks Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019).
Hal tersebut menyusul rampungnya masa kerja presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla pada akhir pekan ini.
Tribunnews.com pun mencoba mendatangi rumah dinas Tjahjo Kumolo sekitar pukul 17.30 WIB.
Tak lama setelah itu, mantan Sekjen PDIP itu terlihat masuk ke dalam kediaman bernomor 01 diriingi pengamanan dari pihak kepolisian.
Baca: Waketum Gerindra Skakmat Tudingan Rocky Gerung soal Duri Dalam Daging, Sampai Tos ke Politisi NasDem
Dari depan rumah Tjahjo, terlihat beberapa petugas pengamanan yang sedang berjaga.
Tak ada aktivitas berarti dari dalam rumah dinas bercat putih tersebut.
Terpantau beberapa perlengkapan rumah yang terlihat habis digunakan.
Seorang petugas pengamanan yang enggan disebut namanya membenarkan Tjahjo Kumolo telah berkemas sejak dua hari lalu.
Baca: Menko Darmin Sentil Menteri Suka Bolos Rapat hingga Masalah Pertanian
Namun untuk saat ini, masih ada beberapa barang yang belum diboyong Tjahjo Kumolo.
"Sudah dua hari yang lalu dan sudah beberapa kali sejak tiga bulan yang lalu itu barang-barang yang besar. Terakhir besok sekali lagi masih ada sisa sisa kayak semacam yang kecil kecil yang baju baju," katanya.
Rencananya besok (18/10/2019), Tjahjo akan kembali mengemas sisa barang yang tertinggal di rumah dinasnya.
Barang-barang tersebut akan diboyong kembali ke kediamannya di kawasan Plotlot, Jakarta Selatan.
Baca: Rapat Konsultasi DPR Sepakati Jumlah Anggota Setiap Alat Kelengkapan Dewan
"Bongkarannya besok pagi jam 10an lah, abis zuhur lah paling," ungkapnya.
Dia menyebut, alasan Tjahjo berkemas berdasarkan inisiatif dirinya sendiri.
Alasan lainnya, memang rumah dinas para menteri telah direncanakan akan direnovasi.
"Kalau ini (berkemas) inisiatif bapak sendiri daripada nanti beda seumpama menteri lain kan biar antisipasi aja. Memang ada rencana renovasi karena ada bocor. Paling tiga bulan renovasi," katanya.
Cerita Mendes yang basah kuyup saat ditelepon Jokowi
Pengalaman menarik dan tidak terlupakan, banyak dialami menteri Kabinet Kerja saat menjalankan tugas di bawah komando Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Satu di antaranya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo.
Ia menilai, Jokowi merupakan orang yang bekerja secara terukur dan selalu mengecek setiap pekerjaan para menterinya secara langsung maupun dengan mengirim orang dengan diam-diam.
Bahkan, kata Eko, Jokowi suka menghubungi menterinya secara mendadak, baik itu pagi maupun malam.
Baca: Raffi Ahmad Mengaku Tak Peduli dengan Kata-kata Kasar dari Netizen
Baca: Tes Kepribadian: Gambar yang Pertama Kali Kamu Lihat, Dapat Mengungkapkan Kekuatan Otakmu Sebenarnya
"Beliau bisa menelepon pagi, saya masih di kamar mandi, pernah suatu saat ditelepon sama beliau. Jadi masih basah kuyup saya angkat itu," tutur Eko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Politikus PKB tersebut tidak menjelaskan topik pembicaraan saat ditelepon Jokowi waktu itu.
Namun, Ia menyebut setiap pembicaraan dengan Jokowi, selalu memaparkan dengan data dan angka di lapangan.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla karena telah berikan kesempatan untuk saya bisa berbuat ke negara ini. Kalau ada belum tercapai, saya mohon maaf kepada Presiden, kepada masyarakat," ujar Eko.
Baca: Beberkan 6 Menteri Terburuk, Faisal Basri Celetuk Luhut Pandjaitan Lebih Seperti Perdana Menteri
Saat sambutan acara silahturahmi dengan jajaran menteri Kabinet Kerja dan Wapres Jusuf Kalla, Jokowi menyampaikan permintaan maaf apabila ada hal yang tidak berkenan selama lima tahun ini.
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam pergaulan sehari-hari, dalam saya memberikan perintah dan berinteraksi dengan bapak ibu sekalian ada yang kurang berkenan," tutur Jokowi.
Dia merasa lima tahun memimpin bangsa dan bekerja sama dengan para pembantunya itu merupakan waktu yang singkat.
Tidak lupa, dia meminta maaf kerap "meneror" saat tengah malam.
Satu per satu, mantan Wali Kota Solo ini mengaku pernah menghubungi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tengah malam.
Jokowi juga pernah menghubungi Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi hingga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tengah malam bahkan subuh.
"Itulah gangguan-gangguan yang sering saya lakukan karena negara ini memerlukan kerja kita semua," katanya. (Kompas.com/Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono/Theresia Felisiani)