"Rasio elektrifikasi yang terus meningkat dan telah mencapai 98,81% atau telah meningkat 14,5% dalam 5 tahun terakhir," ujarnya.
Iwan mengatakan seharusnya Jokowi dalam menyusun kabinet jilid II ini bisa lebih leluasa dan tanpa beban.
Tetapi dari pengamatan JAMAN, kata Iwan sepertinya Jokowi justru lebih tersandera karena banyak tekanan.
Iwan melihat adanya tekanan dari konsep proporsionalitas bagai-bagi kue yang adil diinternal partai koalisi, landasannya bisa dari kuantitas perolehan suara partai.
"Tekanan lain yakni kekuatan opisisi yang coba yang kini merangsek kekuasaan," tuturnya.
Baca: Dorong Peningkatan Investasi, Sekjen Nasdem Ingin Ada Deregulasi Agar Birokrasi Tidak Bertele-tele
Baca: SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming Atletico Madrid vs Bayer Leverkusen, Berikut Susunan Pemainnya
Seharusnya, ujar Iwan, presiden fokus mencari pembantu yang dapat mewujudkan visi misinya.
"Kami khawatir ini justru menjadi duri dalam daging di kabinet kerja jilid II," kata Iwan.