TRIBUNNEWS.COM - Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) angkat bicara terhadap beberapa nama tokoh dan profesional yang dipanggil Presiden Joko Widodo.
Ketua Umun JAMAN Iwan Dwi Laksono
mengatakan mereka yang datang ke istana kepresidenan disinyalir kuat bakal masuk jajaran menteri di kabinet kerja Jokowi jilid II.
"Beberapa orang yang jelas prestasinya dan berkeringat serta berdarah-darah belum diundang, sedangkan Prabowo yang jelas-jelas musuh rivalnya diundang," kata Iwan dalam keterangan tertulis, Selasa (22/10/2019).
"Sebagai relawan pemenangan Jokowi sejak Pilgub DKI 2012 hingga Pilpes 2019 kami sangat kecewa," tambah Iwan.
Iwan mengutip pernyataan Jokowi saar rapat dengan relawan. Dimana periode selanjutnya tanpa beban memilih orang di kabinet.
"Untuk mencari pembantunya yang fokus kerja nyata , bukan cari muka," katanya.
Namun, kata Iwan, JAMAN melihat sosok yang datang ke istana selama dua hari ini justru punya tendensi agenda pilpres 2024.
"Tentu ini menyulitkan bapak sendiri dalam bergerak," kata Iwan.
Menurut Iwan, selain ahli dibidangnya, hanya dua kriteria orang berhak masuk kabinet.
Bagi menteri petahana adalah orang yang punya prestasi yang jelas.
Kedua sebagai pendatang baru harus orang yang benar-benar berkeringat memenangkan Jokowi di Pilpres demi visi bersama ‘Indonesia Maju’.
"Menteri petahana yang jelas-jelas prestasinya seperti Susi Pudjiatusi dan Ignasius Jonan justru akan disingkarkan. Jelas-jelas mereka pamit," kata Iwan.
Padahal, kata Iwan, capaian Susi untuk perikanan dan kedaulatan maritim Indonesia luar biasa.
Sama halnya capaian positif Jonan terkait kemandirian Energi dalam negeri seperti kebijakan BBM satu harga, amendemen kontrak seluruh pemegang Kontrak Karya (KK) dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B), kepastian pengelolaan blok-blok raksasa seperti Blok Masela, Blok Mahakam dan Rokan.