Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku tidak ingin mengecewakan Presiden Jokowi.
Terlebih Zainudin Amali memahami bila Presiden Jokowi sangat konsen dan memperhatikan penuh perkembangan sepak bola di tanah air.
Belum berkantor di Kemenpora, Jokowi sudah memerintahkan Zainudin membenahi sepak bola tanah air.
Baca: Kongres PSSI Mendatang Bakal Dihadiri Menpora Zaenudin Amali
Untuk mengembangkan sepak bola tanah air, Zainudin Amali akan menyusun sejumlah langkah.
Untuk pertama dirinya akan koordinasi dengan internal Kemenpora, kemudian setelahnya koordinasi dengan stakeholder terkait termasuk PSSI.
"Kita akan mendengarkan apa yang terjadi, kemudian dirumuskan kira-kira penyelesaiannya bagaimana. Ini semua untuk menjawab apa yang ditugaskan Pak Presiden," kata Zainudin Amali.
Zainudin Amali sendiri heran mengapa sepak bola usia remaja tampil memukau, tetapi untuk tingkat senior malah drop.
Baca: Wishnutama Dilantik sebagai Menteri Pariwisata, Ini Harapan Mantan Istrinya
Saat dipanggil menghadap ke istana sebagai calon menteri, Zainudin mengamini presiden memintanya mencari cara bagaimana prestasi sepak bola harus konsisten.
"Untuk sepak bola memang jadi perhatian kita, usia 16-19 selalu tampil bagus. Begitu ke atas, senior selalu drop. Bapak Presiden minta saya cari cara supaya konsisten usia dini sampai senior prestasinya bagus. Karena kan masa punya 268 juta jiwa tapi tidak bisa temukan tim sepak bola yang bagus," kata Politikus Partai Golkar tersebut.
Baca: Dipicu Persoalan Pemilihan Kepala Desa, Pria di Pamekasan Bacok Tetangganya Dengan Celurit
Pria kelahiran Gorontalo tersebut optimis bisa memajukan sepak bola Indonesia asal semua pihak sama-sama bekerja.
Dia bakal meminta bantuan menteri lain untuk ikut mencari bibit-bibit pesepakbola di kementerian masing-masing.
Diketahui sosok Zainudin sangat minim pengalaman di bidang keolahragaan.
Dia selama ini banyak berkarir di politik menjadi anggota DPR RI mewakili Provinsi Gorontalo 2004-2009 dan Provinsi Jawa Timur 2009-2014.
Baca: Gara-gara Bertengkar, Kakek di Pringsewu Dibunuh Putra Bungsunya
Dikonfirmasi hal itu, Zainudin tidak memungkiri.