Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhadjir Effendy tidak datang saat proses pemanggilan calon menteri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Pemanggilan calon menteri dilakukan Jokowi selama dua hari sebelum pengumuman Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka.
Baca: Wishnutama Jadi Menteri Pariwisata yang Baru, Arief Yahya: Saya Pamit Mundur
Meski tidak datang, Muhadjir Effendy tetap ditunjuk Jokowi menjadi menterinya dengan posisi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).
Saat ditemui setelah pelantikan, Muhadjir Effendy mengatakan, pihak Istana Kepresidenan sebenarnya telah menghubunginya pada Selasa (22/10) pagi, untuk menghadap Presiden Jokowi.
Namun, arahan tersebut tidak dapat langsung dijalaninya karena perlu mendapatkan restu dari para pimpinan Muhammdiyah.
"Saya dari Muhammadiyah, meski saya direkrut pak presiden atas nama profesional. Tetapi karena saya punya latarbelakang Muhammadiyah, ada etika pengambilan keputusan sifatnya kolektif," ucap Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
"Sehingga pagi saya diberitahu presiden menghadap, ya saya harus konsultasi dengan pimpinan. Itu biasa saja prosesnya," sambung Muhadjir.
Baca: Jelang Rapat Kabinet Perdana, Prabowo Dapat Masukan dari Sekjen Kemhan
Muhadjir yang dulunya sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), kini telah menerima jabatan tersebut dan akan menjalankan program prioritas yang dicanangkan pemerintahan Jokowi-Ma'ruf secara maksimal.
"Tadi presiden tekankan ada dua, penyediaan lapangan kerja dengan segala prasyarat, termasuk pelatihan dan tempat pendidikan, maupun lapangan kerja harus sesuai dengan keahlian anak-anak kita. Kedua manajamen talenta, kami optimalkan pembinaannya," papar Muhadjir Effendy.