TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju tidak saling debat di luar rapat.
Pengamat politik Sebastian Salang menilai tepat imbauan Jokowi kepada para pembantunya itu dalam sidang perdana Kabinet Indonesia Maju.
"Pesan itu penting agar tidak mengulangi hal serupa seperti pada periode sebelumnya," ujar Direktur Diksi Indonesia ini kepada Tribunnews.com, Kamis (24/10/2019).
Perbedaan pendapat atau sikap terhadap suatu permasalahan antarmenteri menurut dia, harus dibicarakan dan diselesaikan secara internal. Tidak boleh perbedaan tersebut sampai ke ruang publik.
"Sebab hal itu dapat menimbulkan ketidakpastian atau menimbulkan kontroversi di publik," tegas Sebastian Salang.
Pesan Jokowi tersebut, kata dia, harus menjadi SOP dalam proses desain komunikasi pemerintah di periode kedua ini.
Baca: Mahfud MD Pelajari Struktur dan Permasalahan di Kemenko Polhukam
Sebab belajar dari pengalaman selama ini, dia menilai, komunikasi politik pemerintah terkesan tidak terkoordinasi.
Bahkan antara pejabat dengan pejabat lainnya sering bertentangan atau bertolak belakang. Akibatnya terjadi kegaduhan di ruang publik.
"Penataan kembali pola komunikasi publik pemerintahan sekarang merupakan pekerjaan rumah (PR) penting di awal pemerintahan ini," tegasnya.
Pesan Jokowi: Para Menteri Tidak Saling Serang di Luar Rapat
Didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Presiden Jokowi membuka sidang kabinet paripurna perdana, Kamis (24/10/2019) di Istana Merdeka.
Dalam sidang, Jokowi mengingatkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju tidak saling debat di luar rapat.
"Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," tegas Jokowi.
Jokowi menuturkan menteri boleh berdebat jika masih di dalam rapat.