Ia pernah menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Manjamen Informasi Universitas Bina Nusantara (Binus).
Diceritakan Mas Treng, dirinya tak pernah bermimpi berhasil mendirikan perusahaan yang sukses.
Mas Treng menyebut bahwa dirinya tak pernah berangan akan menjadi taipan bisnis telekomunikasi.
Mengutip dari artikel Kontan.co.id berjudul "Raja menara yang pandai intip peluang", keinginan Mas Treng adalah bekerja dengan baik di sebuah perusahaan.
Trenggono juga ingin merintis karier menjadi profesional sukses dan bermanfaat untuk orang banyak.
Pria kelahiran Semarang tersebut mengaku berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan.
Sejak kecil pun Trenggono harus hidup prihatin.
Saat berkuliah di Institut Teknologi Bandung, Mas Treng bahkan harus berjuang untuk membayar uang kuliahnya.
Ekonomi yang pas-pasan membuat keluarga Wahyu Sakti Trenggono harus menjual tujuh ekor kambing untuk bayar SPP.
Saat itu, Mas Treng diwajibkan untuk membayar uang kuliah sebesar Rp 22.000,-.
“Saya dulu bayar kuliah Rp 22.000 harus jual tujuh ekor kambing dan dikirim sama nenek saya Rp 35.000,” katanya pada Kamis (8/9/2019) kepada Kontan.
Baca: Putri Hary Tanoesoedibjo Ditunjuk Jadi Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Baca: Minta Posisi Tiga Wakil Menteri, Meneg BUMN Erick Thohir Dianggap Berlebihan
Meskipun hidup dalam kesederhanaan, Trenggono memiliki keinginin untuk maju yang cukup besar.
Saat berkuliah di ITB, Mas Treng tak melewatkan kesempatan untuk mendaftar rekrutmen PT Astra International.
Mantan Bendahara TKN Jokowi-Ma'ruf tersebut akhrinya berhasil lolos dan diterima dalam program Astra Basic Training.