TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim secara perdana pimpin upacara dalam rangka peringatan Sumpah Pemuda ke-91, di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senin (28/10/2019)
Upacara peringatan Sumpah Pemuda ini mengambil tema “Bersatu Kita Maju”.
Upacara Peringatan Sumpah Pemuda di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di hadiri oleh segenap jajaran dan pegawai yang berada di lingkup Kemendikbud.
Dalam pelaksanaan upacara peringatan Sumpah Pemuda tersebut, terdapat hal yang unik yang disajikan selama upacara berlangsung
Terlihat seluruh peserta upacara memakai busana adat dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca: Empat Pesan Nadiem Makarim di Hari Sumpah Pemuda
Baca: Jadi Menteri Termuda, Nadiem Makarim Akui Ada Orang yang Pertanyakan Kemampuannya
Nadiem Makarim selaku pembina upacara, juga terlihat memakai baju adat khas Jawa Tengah yaitu Beskap.
Nadiem Makarim memakai Beskap warna putih, dan dipadupadankan dengan memakai blangkon bercorak batik.
Dalam kesempatanya, Nadiem Makarim selain membacakan pidato resmi Hari Sumpah Pemuda dari Plt Menteri Pemuda dan Olahraga, Hanif Dhakiri, ia juga menyampaikan pidato secara khusus yang ditujukan untuk generasi muda Indonesia.
“Izinkan saya berbicara langsung kepada generasi muda negara ini,” kata Mendikbud mengawali pidatonya sebagaimana dikutip dari tayangan akun YouTube Kemendikbud.
Nadiem makarim menjelaskan ia datang sebagai Menteri dari generasi kalangan milenial ke bawah.
Menurut Nadiem, kehadiranya sebagai Menteri membuka berbagai kesempatan untuk generasi yang selanjutnya dalam meraih segala cita-citanya.
“Kawan-kawan pemuda, gerbang kita telah terbuka,” ujar Nadiem Makarim.
Ditunjuknya Nadiem Makarim sebagai Menteri, banyak menimbulkan pro dan kontra
Banyak pihak-pihak yang mempertanyakan kapasitasnya, keahlianya dan kemampuannya, terlebih menjadi seorang Menteri merupakan sesuatu tanggung jawab yang besar, terlebih dalam memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.