TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau kondisi pasar Wouma di Wamena, Papua yang rusak pasca kerusuhan massa beberapa waktu lalu pada Senin (28/10/2019).
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Taibur Rahman mengatakan Hadi juga mendampingi Joko Widodo beserta rombongan mengunjungi kantor Bupati Jayawijaya yang juga sedang dalam perbaikan akibat kerusuhan.
Dalam kesempatan itu, Jokowi beserta rombongan disambut oleh Gubernur Papua Lukas Enembe dan Bupati Jayawijaya Jhon Banua.
"Sebelumnya, di hari pertama dalam kunjungan kerja itu, Presiden RI didampingi Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan Holtekamp atau Jembatan Merah di Kabupaten Jayapura. Jembatan itu dibangun atas kolaborasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kota Jayapura," kata Taibur dalam keterangan resmi Puspen TNI pada Senin (28/10/2019).
Baca: Mertua Ahok Tuai Sorotan, Ini Kesaksian Para Tokoh yang Hadiri 7 Bulanan BTP & Puput Nastiti Devi
Taibur mengatakan, dalam rombongan tersebut hadir pula Menhub RI Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mendagri Tito Karnavian, Plt. Kapolri Komjen Ari Dono Sukmanto, Wakasau Marsdya TNI Fahru Zaini Isnanto, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian.
"Hadir pula Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Kukuh Sudibyanto dan Aslog Kasau Marsda TNI Abdul Wahab," kata Taibur.
Diberitakan sebelumnya, Personel TNI dari Kodim 1702/Jayawijaya bersama Kepolisian, dan masyarakat bergotong-royong membersihkan puing-puing sisa kerusuhan di Kompleks Pasar Wouma, Kabupaten Jayawijaya, Papua pada Jumat (4/10/2019).
Dalam video yang diterima Tribunnews.com dari Penerangan Kodam XVII Cenderawasih pada Jumat (4/10/2019), tampak sejumlah personel TNI dan Kepolisian yang berseragam mengangkat sejumlah rangka sepeda motor yang tampak hancur karena terbakar bersama warga ke dalam truk berukuran besar.
Di tepi jalan, tampak seng-seng bekas dibakar ditumpuk sedemikan rupa di tepi jalan untuk memudahkan pengangkutan sebelum dimasukan ke dalam truk.
Terlihat truk berukuran besar yang mengangkut puing-puing sisa kerusuhan tersebut hilir mudik di jalan.
Aparat dan masyarakat yang bahu membahu membersihkan Pasar Wouma tersebut terlihat mengenakan masker penutup hidung dan mulut ketika bekerja.
Tampak, sejumlah aparat kepolisian juga terlihat mengenakan senjata, rompi anti peluru, dan helm lengkap ketika mengangkati puing-puing sisa kerusuhan tersebut.
Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto yang berada di lokasi mengatakan kondisi keamanan saat ini di Kabupaten Jayawijaya sudah berangsur pulih dan aman.
Ia mengatakan, hal itu terlihat dari aktifitas masyarakat maupun pemerintahan sudah mulai berjalan.
Tidak hanya itu, menurutnya, aktifitas jual beli di sejumlah pasar di Wamena juga sudah mulai berjalan.
Ia pun meminta kepada masyarakat agar tidak mudah terhasut oleh provokasi maupun isu di Kabupaten Jayawijaya.
Candra pun meminta kepada masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan urusan keamanan kepada TNI dan Polri.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat Jayawijaya yang sudah ke luar kota untuk kembali.
"Di Wamena ini sudah aman silakan kembali ke tempat asal. Silahkan mencari nafkah di sini. Ini adalah tempat mencari makan dan tempat mencari rezeki. Saat ini Wamena sudah aman dan kondusif. Tidak perlu ragu lagi. Karena aparat TNI dan Polri saat ini sudah berkomitmen memberikan jaminan keamanan," kata Candra.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/ Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi mengatakan dalam aksi pembersihan di Pasar Wouma Wamena tersebut terlibat sekira 500 orang yang terdiri dari anggota TNI-Polri dan masyarakat.
"Sementara (masih) berlangsung," kata Dax saat dihubungi pada Jumat (4/10/2019) sekira pukul 09.00 WIB.
Sebagaimana diketahui kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya pada 23 september 2019 lalu itu telah membuat belasan ribu warga mengungsi di 34 posko, dan sejumlah orang luka-luka dan meninggal dunia.