Rinciannya adalah sebanyak 2.712 unit rumah rusak berat, 3.317 unit rumah rusak sedang, 6.108 unit rumah rusak ringan, dan 730 unit fasilitas umum dan sosial rusak.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta jajaran pemerintahan di daerah seperti camat dan lurah turut memantau dan mengawasi anggaran tersebut.
Terutama mengingat anggaran tersebut akan langsung diberikan kepada masyarakat terdampak gempa.
Terkait pembangunan rumah warga yang rusak, Jokowi berharap agar masyarakat membangun rumah dengan konsep rumah tahan gempa seperti halnya yang dilakukan warga di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Untuk itu, ia mengatakan pembangunan konstruksi rumah warga akan diarahkan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Ada macam-macam, ada yang pakai beton, ada yang sistem RISHA, jadi kalau ada gempa itu yang goyang hanya konstruksinya tetapi dinding dan lainnya tetap itu. Saya kira kita harus mengikuti itu," kata Jokowi.
Setelah menerima kunjungan Presiden, Kepala BNPB, Menteri PUPR, dan Menteri Perhubungan mendampingi Presiden untuk melakukan kunjungan kerja selanjutnya ke Palu, Sulawesi Tengah untuk meninjau perkembangan penanganan bencana di sana.