TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Jumat (25/10/2019).
Sebelum terpilihnya Budi Arie sebagai Wamen Desa PDTT, sempat beredar kabar Projo akan bubar lantaran Jokowi memilih Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Namun Budi Arie menegaskan Projo tidak bubar dan tidak sembarangan untuk membubarkan Projo lantaran itu adalah organisasi resmi.
Hal tersebut diungkapkan Budi Arie dalam tayangan 'FAKTA' unggahan kanal YouTube Talk Show tvOne, Senin (28/10/2019).
Baca: Ketum Projo Budi Arie Ungkap Alasan Jokowi Pilih Dirinya Jadi Wamen Desa: Kalau Posisi Lain Bingung
Budi Arie langsung membantah ketika disinggung kabar Projo bubar karena terpilihnya Prabowo jadi Menhan.
"Sehari setelah (pelantikan menteri) kan langsung viral tuh pak, Pak Budi kan bilang 'Kita mau bubarin Projo nih', gitu 'Projo bubar setelah 7 tahun'," singgung pembawa acara Balques Manisang.
"Yang bilang bubar siapa?" ujar Budi Arie balik bertanya.
"Pertama kan bilang (akan) bubar, 'Mau dibubarin sudah selesai nih tugasnya, enggak ada tugas lagi'," jawab Balques Manisang.
Budi Arie meluruskan isu tersebut dan mengungkapkan bahwa Projo hanya ingin mengundurkan diri dari kegiatan politik.
Baca: Dipilih Jokowi Jadi Wamen Desa Bantu Abdul Halim, Ketum Projo Budi Arie: Ada Terharu, Ada Worry-nya
"Ya begini loh, kita mau mengundurkan diri atau berhenti dari kegiatan politik," terang Budi Arie.
Budi Arie juga menegaskan bahwa Projo adalah organisasi yang didirikan secara resmi sehingga pengelolaannya tak bisa sembarangan.
"Ini kan bukan organisasi arisan (atau) organisasi emak-emak, ini organisasi yang ada AD ART-nya," ucapnya.
"Enggak bisa main bubar-bubar begitu saja, harus putusan kongres dong."
Soal apakah Projo masih bertahan, akan diputuskan melalui Kongres Kedua Projo.