TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa penikaman siswa terhadap guru di SMK Ichthus membuka beberapa fakta mengejutkan mengenai sekolah menengah kejuruan tersebut.
Fakta ini ditemukan tim investigasi dari Kementerian Pendidikan yang didampingi Dinas Pendidikan daerah Sulawesi Utara.
SMK Ichthus merupakan sekolah tempat menampung siswa bermasalah.
Siswa yg kena masalah di sekolah sebelumnya, dikeluarkan lalu ditampung di SMK Ichthus.
Sekolah kejuruan yang terletak di Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulawesi Utara ini diberikan izin operasional sejak tahun 2017.
Ternyata SMK Ichthus tidak menjalankan proses belajar sesuai ketentuan.
Baca: Kemendikbud Datang Tinjau, SMK Ichthus akan Dievaluasi Kembali Layak atau tidak Dilanjutkan
Baca: Kasus Pelajar Tikam Guru Sampai Meninggal, SMK Ichthus Akhirnya Ditutup Setelah Boroknya Terungkap
Dikutip dari Tribun Manado, jam 7 pagi, di mana proses belajar dan mengajar seharusnya sudah di mulai, di SMK Ichthus justru belum ada siswa.
Selain itu, sekolah tidak pernah mengadakan upacara bendera.
Jadwal pelajaran tidak ada yang paten, jadwalnya fleksibel dan sering digabung.
Selain itu data total siswa di SMK Ichthus memiliki perbedaan data.
Menurut data sekolah terdapat 40 siswa.
Tapi di data pokok pendidikan (Dapodik) terdapat 60 siswa.
Banyak siswa SMK Ichthus merupakan anak didik yang kurang mampu.
Lebih dari 60 persen murid merupakan anak dari keluarga yang tidak utuh atau broken home.