News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Calon Kapolri

Idham Aziz Tercatat Memiliki Harta Kekayaan Senilai Rp 5,5 Miliar

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabareskrim, Komjen Pol Idham Azis (kanan) berjabat tangan dengan Anggota Komisi III DPR RI, Asrul Sani (kiri) saat kunjungan rombongan Komisi III DPR RI di kediamannya, di Jakarta, Rabu (30/10/2019). Komisi III DPR RI mengunjungi kediaman Komjen Pol Idham Azis sebagai bagian dari uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri. Tribunnews/Irwan Rismawan

Idham Aziz juga mejawab sejumlah pertanyaan dari anggota Komisi III DPR RI seputar kasus-kasus yang ditangani kepolisian.

Baca: Seorang Pegawai Toko Material Ditemukan Tewas di Dalam Sumur Tua Kawasan Bojong Gede

Usai fit and proper tes, Idham Aziz mengatakan seluruh anggota Komisi III DPR RI menyetujui dirinya menjadi Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang telah mundur dan kini menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

"Seperti yang rekan-rekan telah ketahui bersama baru saja selesai proses pelaksanaan fit and proper test yang dilakukan sejak tadi pagi di kediaman saya dan dilanjutkan siang ini di ruang komisi III. Alhamdulillah wa syukurilah hasil yang tadi telah diputuskan secara aklamasi menetapkan saya untuk melanjutkan kepemimpinan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia berikutnya," kata Idham Aziz.

Baca: Calon Tunggal Kapolri Komjen Idham Azis Jalani Fit and Proper Test

Idham Aziz mengucapkan terimakasih kepada Presiden Jokowi yang telah menunjukknya sebagai calon tunggal Kapolri.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Komisi III DPR RI yang menggelar rangkaian uji kelayakan dan kepatutan ( fit and proper test) calon Kapolri.

"Saya juga mau berterima kasih kepada teman-teman dari Komisi III yang telah melaksanakan proses fit and proper test ini dengan penuh kekeluargaan namun tidak mengurangi rasa khidmat di dalam mengggali materi-materi yang dipertanyakan kepada saya," katanya.

Baca: Rahasia Penerbangan, Mantan Pramugara Ungkap Cinta Lokasi Antara Pramugari dan Pilot

Setelah Komisi III DPR RI sepakat menyetujui Idham Aziz sebagai Kapolri, selanjutnya keputusan tersebut akan dibawa ke dalam pengambilan keputusan tingkat II, atau rapat Paripurna, yang direncanakan akan digelar Kamis (31/10/2019).

"(sekarang) Hanya tinggal menunggu proses surat yang akan katanya diajukan ke paripurna," katanya.

Fokus Pilkada Serentak 2020

Calon Kapolri Komisaris Jenderal Idham Aziz memaparkan rencana program Kepolisian pada 2020, dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri di Komisi III, DPR RI, Rabu (30/10/2019).

Dalam paparannya, Idham Aziz mengatakan pilkada serentak 2020 merupakan salah satu yang menjadi fokus perhatian Polri. Terdapat kurang lebih 270 pilkada serentak pada tahun depan.

Kabareskrim, Komjen Pol Idham Azis bersama istrinya, Fitri Handari menunggu kedatangan rombongan Komisi III DPR RI di kediamannya, di Jakarta, Rabu (30/10/2019). Komisi III DPR RI mengunjungi kediaman Komjen Pol Idham Azis sebagai bagian dari uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Agenda nasional tahun 2020 yang jadi fokus perhatian Polri antara lain suksesnya pengamanan 270 Pilkada serentak pada 9 provinsi, 224 kabupaten, 37 kota," ujar Idham Aziz.

Selain pengamanan pilkada serentak, Kepolisian juga fokus pada pengamanan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang digelar di Papua.

Ketua Komisi III DPR RI, Herman Heri memberikan pernyataan saat kunjungan rombongan Komisi III DPR RI di kediaman Kabareskrim, Komjen Pol Idham Azis, di Jakarta, Rabu (30/10/2019). Komisi III DPR RI mengunjungi kediaman Komjen Pol Idham Azis sebagai bagian dari uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon Kapolri. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

"Selain tentunya masalah intoleransi, radikalisme, Unras (unjukrasa) anarkis, konflik sosial, Karhutla serta berbagai kejahatan yang menjadi atensi publik dan merugikan kekayaan negara seperti korupsi, cyber, Narkoba, ilegal fishing. Ilegal mining, dan kejahatan jalanan," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini