Dirinya memberikan permisalan, "Kalau ada orang membawa patung burung Garuda 'Hey, itu kafir karena yang ditumpas oleh nabi itu berhala', 'Hey, kamu jalan nggak boleh lewat jalan sini. Harusnya itu perempuan dan sana laki-laki, itu kafir'. Itu kaum takfiri dan itu yang radikal. Menyalah-nyalahkan orang, cara agama, sehingga dibenturkan dengan orang beragama lain, dibenturkan dengan tradisi yang sudah ada," pungkasnya.
Baca: Fadli Zon Mendukung Penuh Prabowo Subianto Jadi Menhan, Cocok Katanya!
Iya juga sepintas menegaskan khilafah di dalam agama Islam itu ada.
Namun, tidak ada di dalam Islam mengenai ajaran sistem khilafah.
"Saya mau ikut kalau ada sistem khilafah. Tapi percayalah tidak ada sistem itu. Sistem itu bebas, tidak ada yang dicontohkan oleh Alquran, tidak ada yang dicontohkan oleh nabi," tegasnya.
Penjelasan Mahfud tersebut menuai sindiran dari Fadli Zon.
Fadli menyebut pemaparan Mahfud MD sebagai MenkoPolhukam berasa seperti Menteri Agama.
"Menko Polhukam Tapi Rasa Menteri Agama," kata Fadli Zon.
Fadli menolak visi utama negara tentang deradikalisasi.
Baca: Terjawab Sudah, Mengapa Fadli Zon Tak Dipanggil Jokowi Ke Istana, Prabowo Beberkan Penjelasan
Ia mengimbau agar pemerintah Indonesia tidak terjebak isu radikalisme sebagai itu utama.
Menurutnya hal tersebut akan membuat kabinet ini menjadi Kabinet Indonesia Mundur.
"Kita harus mendiagnosa dengan baik apa yang sekarang menjadi tantangan-tantangan Indonesia ke depan. Terutama di bidang ekonomi, persoalan ketenaga kerjaan, lapangan kerja, ketimpangan, kemiskinan, pertumbuhan yang ala kadarnya, termasuk perosalan yang dihadapi tentang stunting," tanggap Fadli.
Bagi Mantan Wakil Ketua DPR itu Indonesia harus mementingkan target terhadap sumber daya manusia dan ekonomi.
Alasannya karena menyangkut hajat hidup orang banyak atau masyarakat dengan jangka waktu yang pendek.
Sebab adanya faktor internal dan eksternal, juga perang dagang, dan faktor-faktor yang terjadi di dalam negeri itu sendiri.