Istri Kapolri Idham Aziz, Fitri Handari Bocorkan Sifat Asli sang Suami Meskipun Beda Usia Cukup Jauh
TRIBUNNEWS.COM - Komjem Idham Aziz baru saja terpilih secara aklamasi pada rapat pleno DPR Komisi III, Rabu (30/10/2019).
Idham Aziz ditunjuk sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Tito Karnavian yang resmi dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Kini, sosok Idham Azis pun banyak dicari publik.
Kehidupan pria kelahiran Kendari, 30 Januari 1963 kini tak lepas dari perbincangan publik.
Tak terkecuali dengan sang istri yang memiliki paras cantik, Fitri Handari.
Sosok Fitri Handari terlihat ketika Ketua Komisi III, Herman Hery berkunjung ke kediamannya yang berada di Jalan Panglima Polim Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (30/10/2019).
Terlihat Fitri Handari yang tersenyum ke arah awak media sambil menggenggam tangan Idham Azis.
Pada kesempatan itu, Fitri Handari juga menceritakan sosok sang suami, Idham Aziz.
"Bapak memang cukup keras dan (umur) kami beda cukup jauh. Namun, di situlah bapak punya prinsip, jadi istilahnya ngemong," katanya, pada wartawan Tribunnwews.
Baca: Rumah Calon Kapolri Idham Aziz Kebanjiran Karangan Bunga
Baca: Idham Aziz, Calon Kapolri yang Hari Ini Disahkan DPR: Dua Kali Gantikan Posisi Komjen Iriawan
Perbedaan umur di antara Idham Aziz dan Fitri Handari bukanlah suatu penghalang bagi keduanya.
Baginya sifat dan perbedaan usia membuat Idham Azis mengayomi dirinya.
Kemudian, Fitri Handari juga mengungkapkan jika dirinya kerap ditinggal suami, karena bertugas.
Pekerjaan Idham yang mengharuskannya berpindah tugas dalam urusan pekerjaan, tidak membuat cinta Fitri Handari luntur.
Ia mendukung sang suami mengabdikan jarak dan waktunya untuk masyarakat.
Bila sang suami sibuk dengan pekerjaannya, Fitri Handari mengambil dua peran di rumah, yakni sebagai ibu dan bapak.
"Tugas saya sebagai istri adalah mendorong bapak untuk melakukan kinerja terbaik jika mendapatkan amanah seperti itu. Dan selain menjadi ibu, saya juga menjadi bapak bagi anak-anak di rumah. Tidak mudah tapi jika ada komitmen, anak-anak bakal mengerti," ujarnya.
Idahm Aziz dan Fitri Handari telah dikaruniai 4 orang anak, yaitu Ilham Urane Azis, Irfan Urane Azis, Firda Athira Azis serta Pandu Urane Azis.
Baca: Cerita Idham Aziz Izinkan Anak Buahnya Menilang Anaknya yang Langgar Peraturan
Baca: Gantikan Tito Karnavian jadi Kapolri, Idham Aziz Banyak Tangani Kasus Terorisme Termasuk Bom Bali
Sebagai istri seorang perwira polisi, Fitri mengaku tidak pernah ikut campur pekerjaan suami.
Baik dia dan suami sudah mengerti tugas masing-masing.
"Saya berharap ketika misalnya nanti suami saya diamanahi (jadi Kapolri). Kita tetap tidak akan berubah. Saya memang tidak akan pernah ikut campur soal dinas," ujarnya.
Ia berkomitmen akan menjadi pendamping Idham Azis yang taat aturan.
"Saya tidak perlu cawe-cawe dan memang saya tidak juga terlibat dan tidak punya kepentingan di situ untuk membantu ini itu tidak ada," ungkapnya.
Baca: Sempat Ada Pengajian di Rumah Dinas Ketika Idham Aziz Jalani Fit And Proper Test di DPR
Baca: Ini Tujuh Program Prioritas Idham Aziz Sebagai Calon Kapolri yang Gantikan Tito Karnavian
Berikut profil dari Idham Aziz yang berhasil dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
Pendidikan Umum
SD (1976)SMP (1979)
SMA (1982)
S2 KIK IV (2001)
Pendidikan Polri
AKABRI A (1988)
PTIK (1995)
SESPIM (2002)
SESPIMTI (2011)
Pendidikan Kejuruan
PA SERSE (1990)
PA LINGKUNGAN HIDUP (1995)
ASSESSMENT RESKRIM (2011)
Baca: Kutip Kata Bijak BJ Habibie, Idham Aziz Teken Pakta Integritas Calon Kapolri
Baca: Cerita Idham Aziz Sebelum Dicalonkan sebagai Kapolri, Ditanya Jokowi Kapan Pensiun
Riwayat jabatan
02–12–1988: Pamapta Kepolisian Resor Bandung
15–01–1989: Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung
28–04–1991: Kepala Kepolisian Sektor Dayeuhkolot Resor Bandung
05–04–1993: Kepala Kepolisian Majalaya Resor Bandung Kepolisian Wilayah Priangan
01–07–1999: Kepala Unit VC Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
27–08–2001: Wakil Kepala Satuan Serse UM Direktorat Serse Kepolisian Daerah Metro Jaya
08–05–2002: Perwira Menengah Sekolah Staf & Kepemimpinan Dediklat Polri
14–12–2002: Kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya
25–02–2003: Kepala Satuan III/UM Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
10–09–2004: Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
14–10–2004: Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
03–06–2005: Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror
17–01–2006: Kepala Unit IV Direktorat I/Keamanan & Transnasional Badan Reserse Kriminal Polri
09–06–2008: Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Badan Reserse Kriminal Polri
19–12–2008: Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat
17–10–2009: Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya
29–09–2010: Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri
25–03–2013: Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri
03–10–2014: Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah
28–02–2016: Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri
23–09–2016: Kepala Divisi Profesi & Pengamanan Polri
20–07–2017: Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya
22–01–2019: Kepala Badan Reserse Kriminal Polri
Pretasi
Ungkap Bom Bali I (2002)
Ungkap Bom Bali II (2005)
Ungkap kasus mutilasi 3 siswi kristen di Poso (2005)
Operasi anti-teror Bereskrim Poso (2005-2007)
Operasi Camar Maleo (2014-2016)
Operasi Tinombala (2016)
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia)