Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Kapolri Idham Aziz mengungkapkan dia tidak punya firasat apapun ditunjuk sebagai Calon Tunggal Kapolri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu diungkapkan Idham di depan rombongan Komisi III yang menyambangi rumah dinasnya di Jalan Panglima Polim III, nomor 7, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu, (30/10/2019).
Kedatangan rombongan Komisi III DPR sebagai bagian dari uji kelayakan dan kepatutan Calon Kapolri.
"Tidak ada firasat saya seperti yang istri saya bilang jangankan niat, mimpi pun kami tidak," kata Idham Aziz.
Baca: Calon Kapolri Idham Aziz Cerita Anaknya Pernah Ditilang Polisi
Baca: Kabar Buruk buat Pengguna WhatsApp WA, Ternyata Bisa Dibajak Saat Video Call
Idham Aziz yang mengenakan batik lengan panjang tersebut kemudian menceritakan awal mula dirinya ditunjuk sebagai calon tunggal Kapolri oleh Presiden.
Sekitar 21 Oktober lalu saat sedang dalam perjalanan bertemu Agus Rahardjo di kantor KPK, ia ditelepon oleh ADC (ajudan) Presiden.
Ajudan Presiden Jokowi menanyakan keberadaan dirinya saat itu.
"Beliau hanya mengatakan bapak di mana, yang bertanya ke saya Kombes Adi Vivid. Saya bilang, saya menuju ke KPK karena sedang berjanji bertemu dengan Agus Rahardjo," kata Idham.
Ajudan presiden tersebut kemudian memberitahu bahwa dirinya ditunggu oleh Presiden di Istana negara sekitar pukul 13.15 WIB.
Setelah mendapatkan telepon tersebut, Idham kemudian menelepon ajudan Kapolri untuk menanyakan keberadaan Jenderal Tito Karnavian.
Setelah mengetahui Tito sedang berada di rumah dinas Kapolri, ia kemudian menemuinya.
"Saya lapor beliau (Tito) pak saya tadi ditelpon sama ajudan, saya batalkan pertemuan dengan Agus Rahardjo saya menghadap beliau mohon petunjuk pak haji saya panggil Tito itu pak haji, beliau juga panggil saya pak haji," katanya.
Usai menghadap Kapolri, Idham kemudian menemui istrinya di rumah, sebelum kemudian berangkat ke Istana.