TRIBUNNEWS.COM, POLEWALI MANDAR – Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, bersama Balai Pengawas Obat Dan Makanan Sulbar menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah rumah makan di Polewlai Mandar Sulawesi Barat, Selasa (5/11/2019).
Hal ini dilakukan setelah beberapa waktu lalu viral di media sosial adanya warung makan menjajakan ayam yang telah berulat kepada konsumennya.
Tim melakukan inspeksi mendadak di sejumlah rumah makan favorit di Polewlai Mandar.
Petugas langsung menyisir dan memeriksa bagian dapur tempat penyimpangan daging serta stok daging dan bahan makanan yang digunakan saat memasak.
Petugas juga memberi pengarahan kepada setiap pemilik rumah makan agar tetap mengutamakan kebersihan dalam mengolah makanan.
Di salah satu rumah makan, petugas menemukan sebuah jeriken yang berisi saus yang telah berjamur dan sudah tidak layak konsumsi.
Petugas lalu menyita saus tersebut untuk segera dimusnahkan. Selain itu, petugas juga mengambil beberapa sampel makanan untuk diuji di laboratorium BPOM.
Pekan lalu sejumah pelanggan warung ini mengunggah ayam goreng penuh ulat yang sempat ia santap hingga nyaris habis.
Sang pelanggan kaget saat membalik potongan ayamnya yang telah diberi saus dan kecap menemukan belasan ulat menempel, maupun di dalam dagingnya.
Sejumlah pelanggan yang keberatan memamg sempat memprotes ke pemilik rumah makan.
Sidak ini dilakukan juga agar kasus ini tak berkembang luas dan merugikan pemilik warung lainnya.
Kabid Pengawasan Dinkes, Agus menyatakan, pihaknya telah memperingatkan sejumlah pemilik rumah makan yang diadukan pelanggannya karena menjual ayam berulat dan tidak higienis.
Menurut Agus, sejumlah pemiik warung tersebut telah menyatakan kesiapannya untuk tidak lagi menjual ayam serupa kepada para pelanggannya.
“Kami telah memberi peringatan kepada pemilik rumah makan yang menjual ayam berulat dan mereka sudah menyatakan kesipaannya untuk tidak lagi menjajakan ayam serupa,” kata Agus.
Terkait temuan itu, pihaknya akan terus mengintensifkan razia dan pemantauan rumah makan secara rutin minimal dua kali dalam sebulan.
Agus berharap, kasus penemuan ayam berulat ini tidak mempengaruhi bisnis rumah makan lainnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Rumah Makan Penjual Ayam Goreng Berulat Dirazia Petugas Gabungan
Penulis : Kontributor Polewali, Junaedi