Pada hari ke delapan, pukul 05.00, dia berhasil menyelesaikan lagu yang diciptakannya.
Lagu tersebut dirasa dapat mencerminkan semangat rakyat yang berjuang demi kemerdekaan.
W.R Soepratman yakin lagu ciptaannya cocok dengan jiwa bangsa Indonesia yang tak ingin dibelenggu.
Untuk syairnya, W.R Soepratman terinspirasi dari pidato Soekarno saat berkunjung ke Bandung.
"Airnya kamu minum, nasinya kamu makan. Abdikanlah dirimu padanya. Kepada Ibu Pertiwi, Ibu Indonesia," begitu penggalan pidatonya.
Dari pidato itu juga, W.R Soepratman memutuskan untuk memberikan judul lagunya sebagai Indonesia Raya.
Kemudian, W.R Soepratman mengirimkan surat ke Pengurus Gedung Perhimpunan Indonesia di Kramat, Jakarta pada 22 Desember 1928.
Surat tersebut berisi telah terciptanya sebuah lagu bersemangat dan berirama mars.
Ia meminta diberi kesempatan agar bisa memperdengarkan lagunya.
"Kalaupun tak dapat dipakai sebagai lagu pergerakan atau kebangsaan, memadailah kalau diperdengarkan," tulisnya.
W.R Soepratman menginkan lagu Indonsia Raya tersebut diperdengarkan di Kongres Pemuda Kedua yang akhirnya melahirkan Sumpah Pemuda.
Lagu Indonesia pertama kali diperdengarkan dihadapan para pemuda pada 28 Oktober 2018.
Kemudian, lagu Indonesia Raya dikenal sebagai lagu perjuangan, pembangkit semangat.
Lagu tersebut disebarkan dengan cara salinannya dicetak dan dijual.