Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Inspektur Jenderal Polisi Firli Bahuri dapat promosi jabatan jadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.
Promosi jabatan yang diperoleh Firli Bahuri terjadi jelang pelantikannya sebagai Ketua KPK periode 2019-2023 pada Desember mendatang.
Mantan penasihat Kapolri 2003-2017 Kastorius Sinaga melihat ini sebagai promosi istimewa bagi Firli. Apalagi Kapolda Sumatera Selatan itu juga akan naik pangkat menjadi Komisaris Jenderal (Komjen).
"Jabatan Kabaharkam tersebut memang terkesan menjadi ‘promosi istimewa’ bagi Irjen Firli. Karena dengan demikian dia mendapatkan kenaikan bintang tiga di saat-saat akhir masa pengabdiannya di Kepolisian, sebelum pindah ke KPK bulan depan," ujar Dosen Universitas Indonesia (UI) itu kepada Tribunnews.com, Jumat (8/11/2019).
Baca: Ikan Tohok Jadi Kode Uang Suap untuk Gubernur Kepulauan Riau
Baca: Kasus Suap SAH Umbulharjo, KPK Telisik Aliran Dana dari Dinas PUPR Yogyakarta ke Jaksa Eka
Baca: Kritisi KPK, Arteria Dahlan Malah Diskakmat Peneliti ICW hingga Dimintai Bukti: Pembohongan Publik
Namun menurut Kastorius promosi Firli itu tidak bisa diidentikkan sebagai prasyarat, KPK harus dipimpin jenderal polisi bintang tiga layaknya lembaga-lembaga lain bentukan Polri seperti BNN atau BNPT.
Baca: Dewan Pengawas KPK akan Dilantik Jokowi pada Desember 2019, Apa Saja Tugasnya?
Kastorius menegaskan, KPK adalah lembaga independen dan bukanlah lembaga perpanjangan tangan dari Kepolisian. Pun bukan lembaga bentukan kepolisian yang pimpinannya harus berasal dari Kepolisian.
" Prasyarat pangkat kepolisian tidak berlaku sebagai tolak ukur untuk menjadi pimpinanan KPK," tegasnya.
Sebab jabatan pimpinan KPK merupakan jenis jabatan ‘by selected’ (lewat fit proper test) melalui proses seleksi panjang oleh sebuah pansel yang dibentuk Presiden lewat Mensesneg.
Sementara jabatan di kepolisian merupakan jabatan “by appointed” (ditunjuk oleh atasan) di atas pemenuhan kriteria-kriteria tertentu.
"Jadi promosi komjen Firli menjadi Kabaharkam tidak memiliki kaitan dengan posisi dia sebagai calon pimpinan KPK," tegasnya.
Menurut dia, promosi tersebut lebih layak dilihat lebih sekadar akhir dari jalur karier dia di kepolisian sebelum pindah memimpin KPK di bulan Desember yang akan datang.
Sebelumnya, Firli Bahuri dimutasi sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri. Mutasi Firli tersebut bertepatan dengan jelang pelantikannya sebagai Ketua KPK periode 2019-2023 pada Desember 2019 mendatang.
Sebagaimana diketahui, mutasi Firli termaktub dalam dalam surat telegram yang tersebar pada awak Jumat (8/11/2019). Surat itu bernomor ST/3020/XI/KEP./2019 yang ditekan oleh Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Eko Indra pada hari ini.
"Intinya ini merupakan mutasi rutin untuk menggantikan personil antara lain karena ada yang pensiun, mendapat tugas di luar struktur sehingga harus diganti, termasuk juga para kapolres yang mendapat jabatan promosi sehingga diganti dengan personil lain," kata Indra Heri kepada awak media.
Dalam surat tersebut, Firli sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel). Dia akan digantikan oleh Irjen Priyo Widyanto yang sebelumnya menjabat Kapolda Kaltim.
Sementara itu, kursi yang ditinggalkan oleh Priyo akan ditempari oleh Irjen Muktiono yang diketahui sebelumnya menjabat sebagai Koorsahli Kapolri.