TRIBUNNEWS.COM - Jadwal puasa sunah di bulan Rabiul Awal, untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang dimuliakan oleh umat Islam, karena Nabi Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul Awal di tahun gajah.
Maulid Nabi Muhammad SAW 1441 H akan diperingati besok, Sabtu (9/11/2019).
Untuk memuliakan bulan Maulid Nabi ini tentu ada beberapa amalan yang bisa dilaksanakan.
Termasuk adanya anjuran untuk bersedekah, berbuat kebaikan, hingga berbahagia pada Maulid Nabi Muhammad SAW.
Mengutip dari KonsultasiSyariah.com, memang tidak ada anjuran untuk melaksanakan puasa pada Maulid Nabi Muhammad SAW.
Namun, jika Maulid Nabi jatuh pada Senin atau Kamis, maka bisa menunaikan salat sunah dengan niat puasa Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh.
Untuk menambah keimanan di bulan Rabiul Awal, berikut ini jadwal puasa sunah di bulan Rabiul Awal dikutip dari Pos Kupang, Jumat (8/11/2019):
Baca: Dua Pengemis Ini Lantunkan Selawat saat Ganjar Mengajak Makan Siang
Berikut jadwal puasa dunah di bulan Rabiul Awal 1441 H:
- Puasa Kamis, 31 Oktober
- Puasa Senin, 4 November
- Puasa Kamis, 7 November
- Puasa Senin, 11 November
- Ayyamul bidh 13 Rabiul Awal, 10 November
- Ayyamul bidh 14 Rabiul Awal, 11 November
- Ayyamul bidh 15 Rabiul Awal, 12 November
- Puasa Kamis, 18 November
- Puasa Senin, 21 November
- Puasa Kamis, 25 November
Untuk berpuasa bulan Rabiul Awal, bisa dengan niat berpuasa Senin Kamis dan Ayyamul Bidh.
Sebagaimana dilansir Banjarmasin Post, simak juga niat dan bacaan untuk puasa Senin Kamis, berikut ini:
Baca: Daftar Amalan Sunah Maulid Nabi Muhammad SAW, Dianjurkan Perbanyak Selawat Nabi
Baca: Usai Berunjuk Rasa, Mahasiswa dan Polisi Berselawat Bersama Lalu Saling Bersalaman
- Niat Puasa Senin
نويت صوم يوم الاثنين سنة لله تعالى
”Nawaitu sauma yaumul isnain sunnatan lillahi ta'ala"
Artinya : Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah ta’ala
- Niat Puasa Kamis
نويت صوم يوم الخميس سنة لله تعالى
"Nawaitu sauma yaumul khomis sunnatan lillahi ta'ala"
Artinya : Saya niat puasa hari Kamis, Sunnah karena Allah ta’ala
- Doa Berbuka Puasa
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْناَ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
“Ya Allah, untuk-Mu kami berpuasa dan dengan rizki-Mu kami berbuka. Ya Allah, terimalah (amal-amal) kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Selain puasa Senin Kamis, kamu juga perlu tahu niat dan tata cara untuk puasa Ayyamul Bidh.
- Niat Puasa Ayyamul Bidh
نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala"
Artinya : Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala
- Tata Cara Puasa Ayyamul Bidh
Niat puasa putih boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan puasa lainnya.
Berbeda dengan puasa wajib yang harus melakukan niat sebelum terbit fajar.
Seorang istri tidak boleh berpuasa sunah ketika bersama suaminya, terkecuali sudah mendapat izin dari sang suami.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda :
"Janganlah seorang wanita berpuasa sunnah sedang suaminya ada, kecuali dengan seizinnya."
Puasa Ayyamul Bidh lebih dianjurkan ketika tidak bepergian.
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Puasa Ayyamul Bidh biasanya dilaksanakan pada tanggal 13 Dzulhijah.
13 Dzulhijah merupakan bagian dari hari tasyriq, sehingga tidak dianjurkan untuk melaksanakan puasa putih.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
(Tribunnews.com/ Ayumiftakhul) (Banjarmasinpost.co.id/noor masrida)