News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Istana Beri Perhatian Nasib Guru Honorer yang Digaji Rp 75 Ribu di Kabupaten Sikka Flores

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah guru honorer yang tergabung dalam Federasi Guru Honorer (FGH) Jawa Barat menggelar aksi di depan Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, memprotes upah mereka yang masih di bawah standar kelayakan, Rabu (18/5/2011) dan syarat P3K/PPPK tenaga Pendidik atau Guru di tahun 2018 lalu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mirisnya pengabdian para guru honorer kembali menyeruak. ‎Upah yang mereka terima, sangat jauh dari kelayakan.

Kisah ini datang dari timur Indonesia, tepatnya di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kepiketik, Desa Persiapan Mahe Kalen, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka, Flores, NTT.

Meski sudah tujuh tahun mengabdi menjadi guru, Maria Marseli (27) ‎hanya diberi gaji Rp 75 ribu per bulan. Diketahui SDN Kepiketik berjarak 30 meter lebih dari Kota Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka.

Untuk menuju ke SDN Kepiketik, harus menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Kondisi jalan cukup memprihatinkan.

Baca: Guru Ajak Siswinya Threesome, DPR Minta Menteri Nadiem Benahi Karakter Guru

Maria bercerita, dirinya mengajar disana sejak 2013. Ketika itu honornya Rp 50 per bulan. Barulah pada 2014 hingga sekarang, dia diberi honor Rp 75 per bulan.

Ini karena tahun 2013, SDN Kepiketik masih berstatus kelas jauh dari SDN pidang Bekor. Kemudian di 2014, status ‎sekolah menjadi definitif, SDN Kepipetik.

Maria menuturkan honor Rp 75 ribu itu memang jauh dari kata cukup untuk bertahap hidup selama sebulan. Tetapi, bukan materi yang dikejar. Melainkan dia ini masa depan anak-anak cerah.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, terpaksa sang suami, Mikael Wilson yang harus bekerja membajak sawah dan menjual ikan.

Baca: Video Pengakuan Guru Honorer yang Nekat Ajak Murid Seks Bertiga dengan Pacarnya

"Saya berharap kepada Pemda Sikka agar bisa memperhatikan nasib guru honorer," singkat Maria, kepada sejumlah awak media di lokasi, Jumat (8/11/2019).

Merespon itu, Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan pemerintah pasti menaruh perhatian serius pada nasih guru honorer termasuk pada Maria Marseli.

Terlebih dalam lima tahun ke depan, pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin sudah menyatakan bakal fokus di pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Tentu ini jadi perhatian karena prinsip konstitusional pendidikan untuk semua orang, untuk ‎teknisnya sama Kemendikbud," ungkap Fadjroel saat dimintai tanggapannya, Sabtu (9/11/2019).

Fadjroel ‎juga tidak mengetahui apakah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bakal turun langsung ke Kabupaten Sikka, melihat kondisi para pengajar honorer disana. Untuk urusan teknis, Fadjroel menyerahkan pada sang menteri.

Baca: Nadiem Makarim: Tugas Guru Lebih Sulit Dibanding Menteri

Diketahui baru-baru ini, Kamis (7/11/2019) Menteri Nadiem meninjau langsung SDN Gentong I, Pasuruan, Jawa Timur yang atap bangunannya ambuk pada Selasa (5/11/2019) lalu didampingi Kepala Sekolah SDN Gentong I.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini