Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh resmi membuka Kongres II Partai NasDem yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019) malam.
Pembukaan kongres ditandai dengan membunyikan alat musik lesung. Lebih dari 8.000 kader NasDem hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Surya Paloh mengatakan Kongres II ini merupakan upaya untuk meningkatkan konsolidasi dan kepekaan terhadap keinginan partai agar terus-menerus menyatukan pikiran, pandangan, dan cita-cita.
“Partai ini hadir untuk tetap konsisten membawa visi besar yang kita sebut dengan gerakan perubahan restorasi Indonesia,” ucap Surya Paloh.
Ia juga menegaskan bahwa visi tersebut digulirkan ke dalam misi yang mulia untuk memberikan sesuatu yang berarti bagi proses perjalanan kehidupan kebangsaan yang sedang dijalankan.
Baca: Surya Paloh Pastikan Jokowi, PDIP hingga PKS diundang di Puncak Kongres Nasdem
“Kita mengerti betapa kompleks, besarnya tantangan kehidupan kebangsaan yang ada di negeri kita pada saat ini. Maka, syarat utama yang harus dihadirkan oleh seluruh kekuatan elemen masyarakat yang ada di negeri ini adalah menyatukan spirit kebangsaan,” kata Surya.
Lebih lanjut, Surya mengajak agar seluruh kader partai tidak boleh terganggu oleh pikiran-pikiran yang memporak-porandakan kehidupan yang harmonis.
Menurut Paloh, rakyat butuh bukti, partai mana yang paling mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Jadi, kata Surya, jika NasDem mau dikenal sebagai partai yang Pancasilais, pertama bersikaplah rendah hati, rangkul teman, salam teman, tawarkan pikiran-pikiran sesama teman, jangan memusuhi teman.
"Itu baru namanya mengamalkan nilai-nilai Pancasila," imbuh.
Surya mengajak seluruh kader partai Nasdem dari seluruh tanah air, agar menjadikan Kongres II Partai NasDem menjadi awal untuk menunjukkan kepeloporan dalam kerendahan hati.
Ia berharap seluruh kader menjadi pribadi yang mau mendengar, mau menerima kritik, menghormati kritik serta merangkul teman.
“Bangkitlah Indonesia yang kita miliki bersama, itulah tugas kita, ajak semuanya bersatu, ubah prasangka pikiran-pikiran yang mengandung sinisme dan menghina. Kalau kita tidak bisa bantu, janganlah menghina orang lain,” pungkasnya.