TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kongres II Partai Nasdem resmi ditutup pada Senin (11/11/2019) malam. Tak ada kejutan dalam hasil Kongres yang kembali melahirkan Surya Paloh sebagai ketua umum itu.
Sejak awal, Surya Paloh memang sudah diprediksi akan menjadi calon ketua umum tunggal dan dipilih secara aklamasi.
Adapun, yang membuat penutupan Kongres II Partai Nasdem menarik adalah kehadiran Presiden Joko Widodo.
Sebab, hubungan Jokowi dengan Surya Paloh diisukan mengalami keretakan belakangan ini.
Isu dan spekulasi muncul setelah Surya Paloh bertemu Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman.
Baca: Partai Nasdem akan Gelar Konvensi Capres Jaring Putra-Putri Terbaik Bangsa
Baca: NasDem Calonkan Anies di Pilpres 2024, Surya Paloh: Ah Salah Itu
Jokowi kemudian melemparkan sindiran atas pertemuan itu.
Dalam Kongres Partai Nasdem semalam, saling sindir antara Jokowi dan Surya juga masih terjadi, namun dalam suasana yang santai dan penuh keakraban.
Tak tampak ada keretakan dan ketegangan antara dua tokoh yang sudah berkoalisi sejak Pilpres 2014 lalu itu.
Sayang Megawati
Surya Paloh sebagai tuan rumah maju ke podium terlebih dulu. Ia memulai pidatonya dengan menegaskan komitmen Partai Nasdem terus mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Pidatonya terus berlanjut soal rencana Partai Nasdem yang hendak menggelar konvensi capres 2024.
Saat akan mengakhiri sambutannya, Surya pun meminta Jokowi untuk turut menyampaikan pidato di hadapan seluruh kader.
Namun, setelah itu Surya Paloh melemparkan candaan bahwa ia ingin memeluk erat mantan Wali Kota Solo itu, lebih erat daripada saat ia memeluk Presiden PKS.
"Ingin saya peluk lebih erat, tapi tidak bisa," kata Surya.
Sontak candaan tersebut direspons riuh seluruh kader.
Para kader berteriak meminta Surya memeluk Jokowi. Jokowi pun tertawa lebar mendengar kelakar Surya Paloh itu.
Setelah itu, Surya juga menegaskan bahwa hubungannya dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sangat baik.
"Jangan diragukan lagi sayang saya ke Mbak Mega," kata Surya.
Ia pun menyinggung ketika Megawati tidak menyalaminya di acara pelantikan anggota DPR dan DPD awal Oktober lalu.
Menurut dia, peristiwa itu menggemparkan seluruh Indonesia. Surya Paloh mengaku sampai meminta "tim intelijen" untuk menelusuri peristiwa tersebut.
"Ini penting sekali, karena enggak salam (dengan Megawati) rusak Indonesia. Saya tanya 'intelijen', itu hasilnya (Megawati) tidak sengaja," kata dia.
Megawati yang hadir dalam acara tersebut hanya tertawa kecil menanggapi pidato Surya.
Pelukan Jokowi-Surya Paloh
Usai Surya Paloh menyampaikan sambutannya, giliran Jokowi yang naik ke podium. Jokowi menyatakan bersyukur Partai Nasdem terus mendukungnya sejak Pilpres 2014 hingga saat ini.
Ia lalu masuk ke topik pertemuan Surya Paloh dengan Sohibul Iman beberapa waktu lalu dan bicara soal pelukan hangat keduanya.
Jokowi menegaskan bahwa momen tersebut tak lantas menandakan Partai Nasdem berkoalisi dengan PKS yang merupakan partai oposisi.
Kendati demikian, Jokowi berkelakar ia tetap merasa cemburu saat melihat momen tersebut.
"Urusan rangkulan Bang Surya dan Pak Sohibul Iman itu hanya masalah kecemburuan. Masalah kecemburuan karena saya memang tak pernah dirangkul seerat itu," kata Jokowi.
"Jadi setelah ini, saya akan peluk erat Bang Surya lebih erat dari beliau peluk Sohibul Iman," tutur Jokowi, disambut riuh para kader Nasdem.
Jokowi pun menegaskan, meski ia cemburu, namun ia juga menilai tidak ada yang salah dengan pelukan Surya dan Sohibul. Jokowi justru menilai momen tersebut positif bagi bangsa.
"Rangkulan itu apa yang salah. Itu bagus. Sekali lagi semua kembali pada niatnya. Kalau niatnya untuk komitmen kenegaraan apa yang salah. Apa yang keliru," kata dia.
Setelah turun dari panggung dan kembali ke kursinya, Jokowi pun memenuhi janjinya dan langsung memeluk erat Surya Paloh. Momen itu disambut riuh para kader Partai Nasdem yang hadir.
Bukan sekali ini saja Jokowi bicara soal pelukan erat Surya dan Sohibul. Jokowi juga sebelumnya sempat menyinggung soal momen pelukan itu saat menghadiri HUT Partai Golkar yang juga dihadiri Surya Paloh.
Namun, Jokowi menegaskan ia hanya bercanda dan tak ada maksud untuk menyindir.
"Biasa candaan seorang sahabat yang sudah dekat biasa. Jangan ditanggapi kesana kesini. Ada yang curiga, ada yg sinisme, ada yang enggak percaya. Apanya yang salah," kata Jokowi.
Jokowi juga dalam kesempatan itu memastikan parpol koalisi pendukungnya tetap kompak dan solid. Apalagi Surya sendiri sudah memastikan hubungannya dengan Megawati berjalan baik.
"Salah besar yang mengatakan koalisi ini sudah enggak rukun. Keliru gede sekali," kata Jokowi.