TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Muhammad Anis Matta mengutarakan terkait langkah pertama yang akan diambil Partai Gelora setelah deklarasi.
Menurut Anis tujuan utama Partai Gelora adalah mengikuti Pemilu 2024 yang akan datang.
Namun untuk saat ini partainya tengah fokus pada pendaftaran.
"Sekarang kita fokus dulu, daftar dulu. Jangan terlalu serius," ujar Anis.
Ia menambahkan, hal itu akan dibahas setelah menyelesaikan administrasi yang memerlukan waktu dua hingga tiga bulan.
"Fokus dulu persoalan teknis, selesaikan administrasi di notaris dan Kemenkumham. Ini masih perlu 2-3 bulan," imbuhnya.
Disisi lain Anis berharap partainya akan dapat menjadi bagian di Pilkada serentak 2020.
"Syukur-syukur Pilkada 2020 kita bisa juga ambil bagian,"ujar Ketua Umum Partai Gelora.
Anis menyebut, partainya akan berusaha untuk dapat ikut dalam Pilkada.
"Partai Gelora memiliki hak untuk mengusung, walaupun kami punya hak untuk mengusung ya karena partai baru. Tapi kita akan berusaha untuk ikut," ungkap Anis.
Namun Anis menegaskan agenda utama partainya adalah Pemilu 2024.
"Tapi fokus utama kami nanti, tentu Pemilu 2024," tegasnya.
Diketahui pada 10 November 2019 partai Gelora baru saja mendeklarasikan stuktur partainya.
Gelora merupakan bentuk transformasi dari Ormas Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi).
Pendiri partai Gelora yakni Anis Matta dan Fahri Hamzah.
Mereka adalah mantan dari anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dikutip dari laman Kompas.com, mantan kader partai Demokrat juga memiliki andil dalam pembangunan Gelora.
"Bisa dibilang demikian (Deddy Mizwar pencetus Partai Gelora). Nanti beliau juga akan bicara juga lah," ujar Fahri.
Diketahui, Deddy Mizwar telah mundur dari partai Demokrat.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini mngatakan alasannya mundur karena bergabung dengan partai Gelora.
Selain Deddy, menurut Fahri bayak kader PKS yang ikut bergabung dengan partai baru tersebut.
Para kader PKS yang bertolak ke partai Gelora merasa tidak ada perubahan didalam partai berlambang padi emas tersebut.
"Pokoknya gini lah teman-teman yang memahami bahwa di tempat yang lama itu mereka mengalami stagnasi ya, karena kebuntuan pikiran," ujar fahri yang dikutip dari laman Kompas.com.
Banyak isu beredar berdirinya partai Gelora efek dari adanya konflik internal didalam PKS.
Hal ini juga tidak dibantah oleh Anis.
Anis menyebut adanya konflik di PKS menjadi pemicu lahirnya partai baru.
"Konflik di internal PKS memicu lebih cepat lahirnya atau keputusan untuk melahirkan satu partai baru," ujar Anis Matta kepada Tribun Network, Senin (11/11/2019) petang.
(Tribunnews.com/Isnaya Helmi Rahma/Dennis Destryawan) (Kompas.com/Haryanti Puspa Sari)