Informasi di desa tersebut langsung tersebar dan warga berduyun-duyun menuju lokasi untuk melihat jasad korban yang sudah membengkak dililit plester putih.
Atas temuan itu, aparat kepolisian langsung melakukan penanganan dan olah TKP.
Kapolres Bogor AKBP Muhammad Joni mengatakan, jasad laki-laki di dalam koper itu diduga tewas lebih dari lima hari.
Dugaan itu bisa diperkirakan dari beberapa fisik yang sudah mengalami kerusakan. Salah satunya adalah sidik jari.
"Diperkirakan sudah lebih dari lima hari dan perkiraan forensik sidik jari pun sudah hancur," ucap AKBP Joni.
Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan apakah korban dibunuh di lokasi yang berbeda lalu mayatnya dibuang ke hutan pinus.
Yang pasti, lanjut Joni, terdapat luka lebam di dagu korban akibat hantaman benda tumpul yang mengindikasikan korban mendapat penyekapan.
"Iya ditemukan luka di bagian kepala dan dagu akibat benda tumpul," ujarnya.
Terlepas dari itu, polisi akan terlebih dulu mencari identitas korban secara menyeluruh dari mortem seperti gigi, rambut dan DNA.
Sejauh ini data korban belum teridentifikasi meski telah dicoba menggunakan alat dan data e-KTP.
Namun berdasarkan pemeriksaan sementara, ciri-ciri fisik korban bisa diketahui dari usianya yang diperkirakan 40 tahun dan berat tubuh sekitar 60 kilogram lebih.
"Ciri-ciri lain ada bekas jahitan kurang lebih empat kali enam sentimeter dan ada bekas operasi di kaki sebelah kanan," tuturnya.
Joni mengimbau kepada warga yang merasa kehilangan keluarganya agar mendatangi pihak kepolisian untuk mencocokkan ciri fisik korban yang saat ini mulai sulit dikenali.
"Bila ada masyarakat yang kehilangan anggota korban dengan ciri-ciri tadi kita akan meminta cek DNA-nya, sehingga kita bisa pastikan keluarganya tersebut benar menjadi keluarga korban," tandasnya.
Hingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi yang yang menemukan koper di TKP termasuk saksi yang pernah melintas di daerah tersebut.
Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judulĀ Mayat dalam Koper Ditemukan di Bogor, Warga Sekitar Awalnya Tak Curiga
Penulis : Kontributor Kabupaten Bogor, Afdhalul Ikhsan