TRIBUNNEWS.COM - Saat melakukan pembahasan Polemik APBD DKI Jakarta 2020, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) WIlliam Aditya Sarana mengatakan dirinya menemukan perbedaan antara pengeluaran dan pendapatan di APBD DKI 2020.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PSI, William mengatakan total defisit APBD DKI 2020 bisa mencapai angka Rp 10,7 triliun.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Indonesia Lawyers Club, Selasa (12/11/2019), William mengatakan dirinya menemukan kecerobohan dalam pengelolaan anggaran di tingkat eksekutif.
"Kami juga ingin mengatakan di sini, bahwa ada keserampangan dalam pengelolaan anggaran di eksekutif," jelas William.
Ia kemudian menjelaskan adanya perbedaan pendapatan APBD saat rapat Badan Anggaran (Banggar) dan sebelum pembahasan.
Berdasarkan temuannya, pendapatan APBD turun dari Rp 95,9 triliun menjadi Rp 89,4 triliun.
"Karena pada bulan Juli eksekutif memberikan APBD sebesar Rp 95,9 triliun, lalu saat rapat pembahasan di Banggar tiba-tiba turun jadi Rp 89,4 triliun," jelas William.
Data penurunan pendapatan tersebut, menurut William juga baru diberikan pada hari pembahasan.
"Dan ini baru diberikan pada hari H," tambahnya.
Permasalahan yang ditemukan oleh PSI adalah ketika pendapatannya turun sebesar Rp 89,4 triliun, pembelanjaannya masih di angka Rp 94,3 triliun.