News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Mapolrestabes Medan

Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, Jubir BIN: Pelaku Orang Baru di Dunia Teror

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi berjaga di dekat jenazah terduga pelaku ledakan bom bunuh diri di lokasi kejadian Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Ledakan akibat bom bunuh diri terjadi di halaman Markas Polrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) pagi, menewaskan pelaku sendiri dan melukai 5 orang lainnya. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara (Jubir) Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Purwanto angkat bicara terkait dengan bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).

Wawan Purwanto menyampaikan hal tersebut saat menghadiri wawancara di acara Metro Hari Ini, Rabu (13/11/2019). 

Menurut Wawan, pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan adalah pendatang baru dalam dunia teror.

Baca: Soal Bom Bunuh Diri di Medan, Ini Reaksi Fahri Hamzah ke Mahfud MD : Pelaku Jangan Disembunyikan

Diketahui pelaku berinisial RMN, berusia 24 tahun.

"Data memang belum ada ya, newcomer, dia pendatang baru ya di dunia ini, di dunia teror ya," jelas Wawan Purwanto dalam tayangan yang diunggah YouTube metrotvnews, Rabu.

Jubir BIN memberi tanggapannya terkait dengan bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019)

Wawan menjelaskan jika dilihat dari polanya, pelaku bom bunuh diri Polrestabes Medan menggunakan pola Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

"Kemudian kalau dari polanya, pola yang dimainkan pola JAD ya, pola yang afiliasinya ke ISIS," terang Wawan Purwanto.

Menurut Wawan, kemungkinan pelaku terpapar radikalisme dari media sosial.

Pihaknya masih menggali sampai sejauh mana keterpaparan radikalisme pelaku yang merupakan pendatang baru.

Karena sebelumnya tidak ada catatan-catatan dari DPO terkait dengan pelaku.

Terkait dengan sasaran bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Wawan Purwanto menuturkan jika rata-rata orang yang terpapar radikalisme menganggap aparat keamanan sebagai thogut.

Karena aparat keamanan adalah satuan khusus yang bertugas untuk membendung laju terorisme dan gerakan pelakunya.

Sehingga penghalang tersebut yang disebut sebagai halal untuk disingkirkan.

"Rata-rata pandangannya seperti itu, bahwa yang berbeda disebut thogut apalagi aparat keamanan."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini