Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Stunting adalah permasalahan gizi yang dialami anak-anak Indonesia.
Guna mencegah hal tersebut terjadi maka budaya berkunjung ke Posyandu harus digalakkan lagi.
Dengan bertandang ke Posyandu asupan dan gizi anak bisa dipantau secara berkala untuk mencegah stunting.
"Awalnya program berkunjung Posyandu sudah berakhir pada bulan September yang lalu, namun kemudian kami lanjutkan kembali selama 3 bulan hingga akhir tahun setelah melihat capaian yang cukup baik pada kapasitas kader dan kualitas pelayanan posyandu,” ujar Vice President Head of Social Investment JAPFA, R Artsanti Alif dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Kamis(14/11/2019).
Upaya tersebut menurut R Artsanti Alif, sebagai bentuk dukungan perusahaan untuk upaya pencegahan stunting.
“Program ini kami desain untuk merevitalisasi kembali Posyandu agar dapat menjalankan pelayanan 5 meja. Fokus utama intervensi program pada peningkatan kapasitas kader untuk dapat menjalankan Posyandu,” ujarnya.
Komitmen emiten pakan ternak ini untuk mendukung program stunting menurut Artsanti merupakan bagian perwujudan dari misi perusahaan untuk berkembang menuju kesejahteraan nersama.
Pilihan kawasan relokasi siosar karena perusahaan ini memiliki unit farm breeding di sekitar kawasan relokasi siosar.
“Harapannya kehadiran JAPFA tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi juga memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Artsanti.
Posyandu Berprestasi
Terpisah, Posyandu Desa Simacem di Siosar meraih juara 2 Lomba Posyandu se-kabupaten Karo.
Desa yang bertempat di kawasan relokasi gunung Sinabung tersebut mengirimkan lima orang kadernya Kristina Ginting, Janniro Hasibuan, Ela Nurlela Sitepi, Normina Ginting, dan Rosmaulina Hutasoit.
Capaian tersebut menurut kepala Puskesmas Kecamatan Singa, dr. Leni Sinulingga, merupakan sebuah capaian luar biasa karena Posyandu Desa Simacem baru mampu bergeliat kembali sejak bulan Maret tahun 2019.
“Sejak proses relokasi, Posyandu di tiga desa Kawasan Siosar sempat tidak aktif. Baru setelah mendapatkan dampingan JAPFA posyandu baru aktif kembali. Sebelumnya kunjungan ke posyandu sangat minim, namun sejak pertengahan tahun ini kunjungan sudah meningkat hingga 90%,” kata Leni.
Lebih lanjut Leni juga mengabarkan selain juara kedua untuk lomba posyandu, salah satu balita yang bernama Lionel Messi Milala dari Desa Simacem juga berhasil meraih juara harapan kedua dalam lomba balita ceria.
“Kemenangan yang luar biasa bagi Desa Simacem mengingat posyandunya baru saja aktif kembali sejak warga pindah ke kawasan Relokasi Siosar. Tentunya capaian tersebut karena pendampingan dari JAPFA selama enam bulan sejak bulan maret dan berakhir di bulan september dan dilanjutkan kembali selama tiga bulan hingga akhir tahun ini,” kata Leni. (Willy Widianto)