Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Markas Besar Kepolisian RI menyelediki asal muasal bom milik pelaku peledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi.
Kini, kepolisian tengah memasuki tahap uji laboratorium dari temuan bahan peledak yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Itu bomnya masih didalami. Karena dari temuan di lapangan beberapa yang masih diuji di laboratorium adalah isi dari bahan peledak itu sendiri," kata Karopenmas Humas Mabes Polri Dedi Prasetyo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11/2019).
Dedi mengatakan, bahan peledak yang tengah diuji oleh tim laboratorium forensik ialah 55 potongan paku, baterai 9 volt, potongan kabel dan tombol switch on/off.
Baca: Pimpinan MPR Nilai Polri Kecolongan Bom Bunuh Diri Medan
Baca: Terkait Bom di Polrestabes Medan, Wakapolda: Masih Mengambil Keterangan Pihak yang Diduga Terkait
Di sana, juga terdapat 5 pelat besi yang sudah dipotong sebesar 2 milimeter
"Sampel yang menjadi titik ledakan itu sedang didalami oleh labfor," ungkapnya.
Dengan melakukan uji laboratorium tersebut, kepolisian nantinya juga bisa menentukan jenis bom yang digunakan oleh pelaku.
Termasuk juga kategori daya ledakan dari bom tersebut bisa terungkap.
"Apakah high explosive atau low explosive. Kemudian bahan yang digunakan untuk merakit bom itu apa aja. Kita dalami dari labfor dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, Pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi diketahui bernisial RMN (24).
Diketahui pelaku masih berstatus mahasiswa dan tercatat sebagai pria kelahiran Medan, Sumatera Utara.
"Inafis berhasil mengidentifikasi pelaku. Pelaku ini inisialnya RMN, usianya 24 tahun, lahir di Medan, statusnya adalah pelajar/mahasiswa," kata Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu siang.
Kepolisian dalam hal ini Densus 88 Antiteror Polri masih bergerak untuk mengembangkan asal usul pelaku.