Laporan Wartawan Wartakota, Mohamad Yusuf
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-Siti Nur Azizah, salah satu Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Agama (Kemenag), memutuskan mundur dari jaket yang telah melekatnya selama 18 tahun itu.
Ia merelakan pengabdiannya di Kemenag, untuk melanjutkannya di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Baca: Ketua KPU Serahkan Laporan Pileg, Pilpres 2019, hingga Pilkada Serentak 2020 ke Presiden
Ditemui Tribun Network, di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (13/11/2019) sore.
Azizah saat itu mengenakan baju hitam motif kembang oranye dan putih. Kepalanya dibalut kerudung oranye muda. Keluar dari mobil sedan Audi A4 putih, ia terlihat didampingi beberapa orang.
Azizah, akan maju sebagai Calon Wali Kota Tangerang Selatan. Bukan hal yang mudah baginya. Karena selama ini sebagai birokrat, kini harus terjun sebagai politisi praktis.
Ia pun menyambangi berbagai partai politik mulai dari PDI Perjuangan, PKB, PSI, hingga Gerindra untuk mendapatkan dukungan.
Termasuk terjun langsung untuk sosialisasikan program kerjanya kepada masyarakat.
Baca: Fraksi PPP DPR Setuju Ada Evaluasi Pilkada Serentak
"Per 1 November saya sudah mengajukan permohonan pengunduran diri kepada pimpinan di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).
Itu sebagai komitmen kesungguhan saya. Bahwa untuk maju perlu waktu khusus dan fokus persiapan semuanya," kata wanita kelahiran Banten itu.
Pasalnya, ia enggan menggunakan 'karpet merah' sang Ayah, yaitu Wakil Presiden, KH Ma'aruf Amin. Ia akan turun langsung ke masyarakat tanpa embel-embel 'Abah'.
"Kalau pun sekarang saya muncul langkah saya maju untuk Calon Wali Kota. Kalau orang melihat sebagai putri dari Wapres, itu wajar-wajar saja," kata dia.
" Tapi saya melihat itu sebagai keberkahan. Bahwa saya dari dulu putri KH Ma'aruf Amin. Tidak tiba-tiba beliau mau jadi Wapres saya ngaku-ngaku anaknya," kata anak keempat dari delapan bersaudara itu.
Berikut petikan wawancara lengkap Tribun Network dengan Siti Nur Azizah :