News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badan Informasi Geospasial Ungkap Ada 9 Titik Daerah OBP Indonesia-Malaysia

Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah Badan Informasi Geospasial Ade Komara Mulyana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Informasi Geospasial (BIG) mengemukakan ada beberapa permasalahan terkait titik perbatasan antara Indonesia dan Malaysia.

Salah satunya, sebagaimana disampaikan Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah BIG Ade Komara Mulyana, ada sembilan titik daerah Outstanding Boundary Problem (OBP).

"Di perbatasan di Kalimantan batas darat ada lebih 2.000 km. Dari 2.000 km ada yang sembilan titik yang tidak disepakati, muncul outstanding ada sembilan titik," ujar Ade dalam diskusi 'Apakabar Perbatasan Indonesia dan Malaysia' di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2019).

Baca: Sengkarut Batas Wilayah Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik Segera Rampung

Ade mengatakan sembilan OBP itu dibagi menjadi dua bagian wilayah barat dan timur.

Ia menyebut lima dari sembilan OBP sudah ada titik terang dan dua di antaranya sudah disepakati sebagai batas wilayah Indonesia dan Malaysia. 

Menurut Ade, penandatangan MoU kesepakatan batas wilayah itu akan dilakukan pekan depan.

"Dua OBP sudah disepakati betul dan akan ditandatangani MoU minggu depan di Kuala Lumpur," ucapnya.

Ade menjelaskan dua daerah OBP itu yakni segmen Sungai Simantipal dengan luas wilayah sengketa kurang lebih 4.500 hektare dan segmen C500-600 seluas 400 hektare.

Selain itu, ia menjelaskan ada tiga daerah OBP lainnya yang sudah ada titik terang.

Tiga daerah OBP itu berada di sebelah timur yakni di sebelah utaranya Kalimatan Utara. 

"Segmen ketiga yang titik terang yaitu di Pulau Sebatik. Di situ situ ada rumah terbelah dua oleh garis perbatasan dan belum disepakati karena masih menjadi sengketa. Nah Pulau Sebatik ini sudah disepakati secara teknis, pilar yang dibangun Inggris-Belanda kita hancurkan, kita ganti baru dengan hasil kesepalatan tahun ini," kata Ade.

Ade melanjutkan untuk dua titik lainya berada di Sungai Sinapat Sesar.

Ia mengatakan, untuk penyelesaian dua titik OBP di Sungai Sinapat Besar itu akan dilakukan pengukuran ulang.

"Ini akan diselesaikan dengan cara kami lakukan pengukuran ulang dengan koordinat dari Sinapat kemudian berdasarkan koordinat itulah disepakati oleh dua belah pihak koordinatnya ini, baru ditentukan ini masuk Malaysia atau Indonesia. Ini akan kami lakukan tahun depan tapi metodologi sudah kita sepakati," kata Ade. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini