Pihaknya juga telah menyerahkan bukti kepada kepolisian.
"Kami telah menyerahkan barang bukti berupa satu buah CD berisi video serta empat lembar print out screenshot," lanjut Dedi.
Penggalan Pernyataan Sukmawati
Berikut pernyataan Sukmawati pada forum peringatan Hari Pahlawan 10 November.
"Kalau untuk merekrut yang namanya hijrah kek atau calon radikalis, katanya infonya, itu ditanya mana lebih bagus Pancasila sama Alquran.
Sekarang saya mau tanya, yang berjuang di abad 20 itu nabi yang mulia Muhammad atau insinyur Soekarno? Untuk kemerdekaan Indonesia.
Saya mau tanya, jangan perempuan, kan kaum radikalisme kebanyakan laki-laki ya," ucapnya.
Saat itu, mahasiswa UIN Jakarta bernama Maulana berusaha menjawab.
"Memang benar pada saat awal abad ke-20 itu yang berjuang adalah insinyur Soekarno ...," kata Maulana
Belum sempat melanjutkan, Sukmawati langsung memberhentikan pernyataan mahasiswa tersebut.
"Oke, stop. Hanya itu yang Ibu mau tanya," potongnya.
Diketahui, pada 2018 Sukmawati juga pernah tersandung kasus dugaan penistaan agama.
Ia menyinggung dan membandingkan antara konde dengan cadar, serta kidung dengan adzan.
Namun, kasus tersebut hanya berhenti di tahap penyelidikan dikarenakan tidak ditemukan unsur pidana.
(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny)