"Tapi menurut saya belum masuk kewilayah, zona - zona subtansi,yang masyarakat sibuk, represi terdesak oleh kebijakan2 yang lima tahun lalu. Berharap, masih berharap dalam kontek negara dan warga negara," " tegasnya.
Baca : Disebut Najwa Shihab Lebih Bijaksana, Fahri Hamzah: Keinginan Mengajak Semua Orang Masuk ke Tengah
Masyarakat yang merasa terdesak karena kebijakan lima tahun lalu berharap ada perbaikan di periode kedua pemerintahan Jokowi.
"Yuk periode kedua diperbaiki?," tuturnya.
Namun, Haris Azhar menerangkan dalam satu bulan ini, pemerintahan Jokowi masih sibuk merombak posisi - posisi jabatan.
"Tapi kemarin sebulan ini masih sibuk, ada soal merombak posisi orang - orang, masih sibuk Ahok," katanya.
Saat menyebutkan nama Ahok, Haris menegaskan tidak ada masalah dengan Ahok, dan mengatakan dapat membahas positif dan negatif isu Ahok.
Haris menyoroti, isu Ahok yang ramai dibicarakan tersebut membuat banyak orang fokus pada sosok Ahok dan posisi - posisi yang diisukan.
"Orang - orang tersedot dengan sosok, posisi A apa, posisi B," ungkapnya.
3 Power Sharing
Haris Azhar menerangkan, di satu bulan pemerintahan Jokowi ada tiga power sharing.
1. Posisi.
Haris mengatakan soal posisi pembagian Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Posisi Wakil Menteri (Wamen), diciptakan Wamen terus ada Wamen lagi," tuturnya.