Namun hingga kini, ia menyebut belum ada surat pemberitahuan rencana aksi yang masuk ke Mabes Polri.
"Unjuk rasa, demostrasi hak dari warga negara, tetapi tetap ada aturannya. Kalau nanti ada surat pemberitahuan ke kepolisian, nanti akan kita analisa," ungkapnya.
Polisi juga siap menggandeng TNI untuk mengamankan acara tersebut.
"Kita juga memerlukan kirka intelijen, untuk menghitung berapa pengamanan yang harus kita lakukan. Nantinya kita akan kerja sama dengan TNI untuk pengamanan, seandainya nanti surat pemberitahuannya sudah masuk ke kepolisian," ungkapnya.
Rencana Acara
Mengutip berita Kompas TV, Ketua Steering Committee (SC) reuni 212, Yusuf Martak mengungkapkan acara ini akan dimulai pada Senin (2/12/2019) dini hari dengan salat tahajud pukul 03.00 WIB.
Diungkapkannya, sejumlah ulama dan tokoh agama akan turut serta memberikan ceramah.
Yusuf mengungkapkan, RA 212 bukanlah sekadar ajang unjuk kekuatan dan bukan pula untuk gagah-gagahan.
“Kita berkumpul dalam satu momen, satu titik pertemuan dengan tujuan bermunajat, berdoa dan zikir kepada Allah SWT untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat Indonesia serta menjaga NKRI."
Karena itu, mari kita putihkan Monas,” ujar Yusuf Martak dalam konferensi pers di DPP FPI, Jalan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2019).
Juru bicara FPI, Slamet Ma'arif mengklaim panitia telah mengantongi izin untuk acara itu dari Pemprov DKI Jakarta dan pihak Kepolisian.
“Alhamdulillah untuk perizinan dan pemberitahuan sudah tidak mengalami hambatan yang berarti. Kawan-kawan di daerah akan siap menyambut acara ini,” kata Slamet.
Pernyataan Mahfud MD
Menko Polhukam Mahfud MD tidak mempermasalahkan dengan diadakannya RA 212 di Monas.