News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Staf Khusus Jokowi

Jokowi Tunjuk 7 Staf Khusus Milenial, Fahri Hamzah: Saya Mau Bilang Hati-hati

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fahri Hamzah.

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Fahri Hamzah mengkritisi tujuh Staf Khusus Pemerintah yang baru dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bukan orang yang tepat.

Wakil Ketua sekaligus pendiri Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu membaca Jokowi tengah menunjuk duta yang bisa dijadikan etalase atau contoh orang sukses kepada masyarakat.

"Pak Jokowi mungkin menganggap ini adalah etalase, orang yang mau ditunjukkan kepada masyarakat, ini lho contoh orang-orang sukses kan kira-kira gitu," ujar Fahri selepas deklarasi dan pelantikan pengurus Dewan Pimpiman Wilayah (DPW) Gelora Banten, di Lemo Hotel, Jalan Raya Legok, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu (24/11/2019).

Baca: Soal Stafsus, Politikus PKB: Jokowi Ingin Optimalkan Bonus Demografi Kaum Milenial

Baca: Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia Sebut Gaji Rp 51 Juta Bukan Hal Fantastis

Fahri menganggap tujuh anak muda para staf khusus itu adalah orang yang berhasil di bidang teknologi.

"Tapi saya bilang hati-hati, karena itu ada jebakan digital orientation gitu, jadi seolah-olah yang menang itu yang bisa bikin aplikasi," ujarnya.

Namun bagi mantan Ketua DPR RI itu, seharusnya Presiden Jokowi menunjuk orang-orang yang bergerak di sektor riil, seperti petani dan peternak.

"Padahal kita ini lebih memerlukan petani yang ulung, industrialis, peternak, orang-orang yang bekerja di sektor riil. Itu yang harus menjadi contoh," ujarnya.

• Bawa Narasi Era Kesulatanan, Fahri Hamzah Deklarasikan DPW Partai Gelora Banten

Meski begitu, Fahri tetap menghormati kebijakan orang nomor satu di Indonesia iti dalam memilih orang-orang di belakangnya.

"Sebab kita ini kalau kebanyakan app tapi kurang produksi, nanti malah barang orang lain masuk ke kita, bukan kita menjual barang kita ke luar," jelasnya.

"Enggak masalah itu hak presiden kok," tutup mantan politikus PKS itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini