Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Fahri Hamzah mengkritisi tujuh Staf Khusus Pemerintah yang baru dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai bukan orang yang tepat.
Wakil Ketua sekaligus pendiri Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu membaca Jokowi tengah menunjuk duta yang bisa dijadikan etalase atau contoh orang sukses kepada masyarakat.
Baca: Soal Stafsus, Politikus PKB: Jokowi Ingin Optimalkan Bonus Demografi Kaum Milenial
Baca: Staf Khusus Presiden Angkie Yudistia Sebut Gaji Rp 51 Juta Bukan Hal Fantastis
Fahri menganggap tujuh anak muda para staf khusus itu adalah orang yang berhasil di bidang teknologi.
"Tapi saya bilang hati-hati, karena itu ada jebakan digital orientation gitu, jadi seolah-olah yang menang itu yang bisa bikin aplikasi," ujarnya.
Namun bagi mantan Ketua DPR RI itu, seharusnya Presiden Jokowi menunjuk orang-orang yang bergerak di sektor riil, seperti petani dan peternak.
"Padahal kita ini lebih memerlukan petani yang ulung, industrialis, peternak, orang-orang yang bekerja di sektor riil. Itu yang harus menjadi contoh," ujarnya.
• Bawa Narasi Era Kesulatanan, Fahri Hamzah Deklarasikan DPW Partai Gelora Banten
Meski begitu, Fahri tetap menghormati kebijakan orang nomor satu di Indonesia iti dalam memilih orang-orang di belakangnya.
"Sebab kita ini kalau kebanyakan app tapi kurang produksi, nanti malah barang orang lain masuk ke kita, bukan kita menjual barang kita ke luar," jelasnya.
"Enggak masalah itu hak presiden kok," tutup mantan politikus PKS itu.